Alex Noerdin: Tol Palindra Jalan Terus

Gubernur Sumsel, Alex Noerdin mengatakan, penundaan ground breaking bukan berarti proyek jalan tol Palindra molor.

Penulis: Deryardli | Editor: Soegeng Haryadi
DOK. SRIPOKU.COM
Gubernur Sumsel Alex Noerdin 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG -– Rencana pemancangan tiang pertama atau Ground Breaking proyek jalan tol Palembang-Indralaya (Palindra), 25 April, harus ditunda Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel. Sebab sampai dengan kemarin petang, tak ada aktivitas yang mengisyaratkan persiapan ground breaking.

Gubernur Sumsel, Alex Noerdin mengatakan, penundaan ground breaking bukan berarti proyek jalan tol Palindra molor. Sebab menurutnya, ground breaking merupakan seremonial dari bagian pembangunan proyek.

“Ditunda sampai kapan belum tahu. Ground breaking itu hanya seremonial pelaksanaan proyek, yang penting pekerjaan Palindra jalan terus tidak menemui masalah,” ujarnya kepada wartawan di Griya Agung, Jalan Demang Lebar Daun Palembang, Jumat (24/4/2015).

Dalam rencana ground breaking jalan tol Palindra, sejak awal Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi dijadwalkan menghadiri kegiatan tersebut. Namun di tengah-tengah kesibukan acara Konferensi Asia Afrika sejak 19 April lalu, Jokowi berhalangan hadir ke Sumsel.

“Tadinya memang mau disaksikan pak Jokowi. Tapi ternyata beliau sedang sibuk. Kita mengerti, karena jangankan Presiden tapi Gubernur pun bisa sibuk. Pokoknya yang penting buat kita adalah pekerjaan proyek tol Palindra tetap jalan,” terangnya.

Sebelumnya Wakil Gubernur (Wagub) Sumsel, Ishak Mekki menerangkan, tak ada alasan untuk menunda pelaksanaan jalan tol Palindra. Semua kebutuhan sudah dilakukan, baik Pemprov Sumsel maupun pusat. Kecuali jadwal kehadiran Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi.

Jalan Tol Palindra merupakan salah satu megaproyek jalan tol Trans Sumatera. Proyek yang diperkirakan menelan dana investasi Rp 360 triliun ini akan mulai dibentangkan pada 25 April 2015, dengan tahap awal Jalan Tol Palindra sepanjang 22 kilometer.

Jalan tol ruas Palindra diprediksi menghabiskan dana sekitar Rp 3,4 triliun, bersumber dari Penyertaan Modal Negara (PMN). Investasi swasta dan pinjaman ke PT Hutama Karya sebagai kontraktor yang ditunjuk pemerintah. Dibutuhkan lahan 302 hektar untuk pembangunan Palembang-Indralaya yang dibagi dalam tiga seksi.

Seksi I sepanjang 10 kilometer dari KTM Rambutan menuju Indralaya. Seksi II Pemulutan-KTM Rambutan sepanjang 5 kilometer dan Seksi III sepanjang 7 kilometer Palembang-Pemulutan. Namun menurut Ishak, baru 15 kilometer yang sudah diselesaikan Pemprov Sumsel.

“Sejauh 15 klilometer tinggal menyelesaikan pembayaran, tapi administrasi sudah semua. Yang keluarkan uang adalah PU BM Sumsel. Saya sudah konfirmasi, orang yang berwenang mengeluarkan uang sedang umroh,” ucapnya.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved