Tim Survei Jembatan Gantung Dusun Gaung Terancam Ambruk

Hal ini dikarenakan tanah di sekitar bangunan tiang jembatan tersebut terus longsor tergerus terjangan arus Sungai Musi.

Penulis: Wiliem Wira Kusuma | Editor: Sudarwan
Foto Kabid Pemeliharaan Jalan dan Jembatan PU BM Empatlawang/Hamsapari
Tim survei dari PU BM Empatlawang bersama Lurah Kelumpangjaya, Khairil Anwar meninjau kondisi jembatan gantung di Dusun Gaung, Kelurahan Kelumpangjaya, Jumat (20/2/2015). 

SRIPOKU.COM, TEBINGTINGGI - Tim survei dari Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga (PU BM) Empatlawang langsung mengecek ke lokasi jembatan gantung di Dusun Gaung, Kelurahan Kelumpangjaya yang terancam ambruk.

Hal ini dikarenakan tanah di sekitar bangunan tiang jembatan tersebut terus longsor tergerus terjangan arus Sungai Musi.

Kepala Dinas PU BM Empatlawang melalui Kabid Pemeliharaan Jalan dan Jembatan, Hamsapari ketika ditemui di ruang kerjanya mengatakan, menanggapi adanya pemberitaan di media cetak dan online, pihaknya yang tergabung dalam tim survei langsung meninjau ke lokasi, Jumat (20/2/2015).

"Hari ini, termasuk saya yang tergabung dalam tim survei sudah meninjau lokasi. Ya, dilihat kondisinya sekarang ini, memang diperlukan adanya penahan. Kalau tidak dibangun, lama kelamaan tanah akan habis longsor dan jembatan akan ikut ambruk," ungkapnya.

Sebelumnya, diberitakan jembatan gantung menuju areal perkebunan itu terancam ambruk, karena tanah di sekitar jembatan terus longsor di terjang arus.

Setidaknya, sekitar dua meter tanah sudah longsor, sehingga jaraknya dengan tiang jembatan tinggal semeter lagi.

Pengamatan Sripoku.com, Kamis (19/2/2015), tanah sekitar tiang jembatan sudah banyak longsor, sehingga jaraknya dengan tiang jembatan tinggal sekita satu meter lagi.

Bila, tidak dibangun penahan, tak menutup kemungkinan longsor juga akan menyeret tiang jembatan.

"Dulunya jaraknya lebih tiga meter, namun karena selalu diterjang arus sungai, sehingga terus mendekati tiang jembatan. Setidaknya tanah yang tergerus sudah mencapai dua meter dari kondisi sekarang ini," ungkap Sayil, warga dusun setempat.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved