Tersapu Banjir, Jembatan Gantung di Ujan Emas Muaraenim Nyaris Putus
Sebagian warga sudah terlihat bersiap-siap melakukan evakuasi jika debit air terus naik.
Penulis: Ardani Zuhri | Editor: Sudarwan
SRIPOKU.COM, MUARAENIM - Sebuah jembatan gantung sepanjang sekitar 200 meter yang melintasi Sungai Lematang, di Desa Ujan Mas Lama, Kecamatan Ujan Mas, Muaraenim, terancam putus akibat tersapu banjir, Sabtu (7/12/2013).
Dari pengamatan di lapangan, akibat diguyur hujan berhari-hari, debit air Sungai Enim dan Lematang, naik drastis.
Akibatnya beberapa desa seperti Desa Guci, Muara Gula Lama, Ujan Mas Lama, Gunung Megang Dalam, dan lain-lain, mulai terendam banjir.
Sebagian warga sudah terlihat bersiap-siap melakukan evakuasi jika debit air terus naik. Bahkan beberapa kendaraan baik roda dua maupun empat sudah diparkirkan di tempat tinggi.
Menurut Iwan (45), warga Ujan Mas Lama, banjir ini memang setiap tahun terjadi. Namun yang menjadi masalah adalah kondisi jembatan gantung yang berada di desanya. Sebab akibat banjir, terancam putus.
Jika banjir semakin besar dipastikan jembatan akan putus seperti tahun kemarin. Bahkan akibat jembatan putus tersebut telah ada korban jiwa di desanya.
"Kita ingin jembatan dibuat permanen yang gantung lagi. Sebab sangat diperlukan masyarakat. Sayang tiap tahun buat jembatan gantung terus tapi putus karena letaknya rendah," ujar Iwan.
Menurut Makmur (50), warga Gunung Megang, banjir tersebut memang hampir setiap tahun terjadi. Jadi kalau air tinggi, warga pilih parkir kendaraan di pinggir jalan atau titipkan di keluarga yang tanahnya tinggi.
"Kita hanya berjaga-jaga saja, kalau biasanya tidak sampai menenggelamkan rumah. Tapi kita tidak tahu dengan kondisi alam," ujarnya.
Kepala Badan penanggulangan bencana Daerah Kabupaten Muaraenim, Untung Surapati, mengatakan, pihaknya telah menurunkan tim Damkar untuk melakukan antisipasi pengamanan dan penanggulangan bencana banjir.
"Kita siap siaga, karena debit air memang sudah tinggi," jelas untung.