Breaking News

Sendok yang Diasah Jadi Tajam Menghujam Perut Penghuni Lapas Merah Mata

Warga binaan yang berada di blok narkoba ini terlibat pekelahian setelah sebelumnya dimulai dengan perang mulut.

Editor: Soegeng Haryadi
zoom-inlihat foto Sendok yang Diasah Jadi Tajam Menghujam Perut Penghuni Lapas Merah Mata
ISTIMEWA
Ilustrasi

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Belum genap satu bulan setelah duel sesama warga binaan, perkelahian antar warga binaan kembali terjadi di Lapas Merah Mata Palembang, Senin (28/10/2013). Karena masalah utang, dua warga binaan berkelahi hingga salah satunya menderita luka tusuk.

Dua warga binaan yang terlibat bentrok bernama Gunawan dan Suratman. Warga binaan yang berada di blok narkoba ini terlibat pekelahian setelah sebelumnya dimulai dengan perang mulut. Akibat kejadian ini, Gunawan menderita luka tusuk akibat hujaman pisau sendok dari Suratman. Warga binaan yang sudah divonis 7,5 tahun penjara karna masalah narkoba itu saat ini masih dalam perawatan di Ruang Emergency RSMH Palembang.

Sementara Suratman, warga binaan yang sudah divonis 14,5 tahun penjara juga karena masalah narkoba kini sudah diamankan di ruang isolasi Lapas Merah Mata Palembang. Kasus ini pun sudah dilaporkan ke Polsekta Sako Palembang.

Ketua Divisi Pemasyarakatan Depkumham Sumsel, Subiyantoro, membenarkan kejadian itu. Dijelaskannya, kejadian bermula saat Suratman hendak menagih sejumlah uang kepada Gunawan. Kebetulan, keduanya berada di dalam blok yang sama, yakni Blok A.

"Pengakuan Suratman, ia sudah berulang kali menagih utang kepada Gunawan, namun tidak pernah dibayarkan. Puncaknya, Suratman yang ditengarai kesal menghujamkan pisau sendok ke perut Gunawan," kata Subiyantoro.

Perbuatan Suratman langsung dihentikan petugas lapas. Ia lalu diletakkan di sel isolasi, sementara Gunawan langsung dibawa ke RSMH Palembang untuk dirawat.

Perihal keberadaan pisau, Subiyantoro menyayangkan lalainya petugas dalam memeriksa benda yang dibawa pembesuk tahanan. Padahal, sendok yang terbuat dari besi atau pun stainles dilarang dibawa warga binaan ke sel mereka masing-masing. Nantinya, sendok itu ujungnya akan diasah supaya tajam. Akibatnya, sendok tak kalah tajamnya dengan sebilah pisau.

"Kami menduga, benda-benda macam sendok bisa sampai ke ruang tahanan saat adanya hari raya. Begitu juga dengan narkoba. Pasalnya, pembesuk di hari raya sangat banyak dengan petugas yang sedikit," kata Subiantoro.

Untuk itu, demi mencegah terulangnya kembali kejadian ini, Depkumham Sumsel berencana membentuk satgas kemanan di lapas. Satgas ini nantinya dipertugaskan memeriksa seluruh isi sel atau pun ruang tahanan di lapas untuk mencari benda-benda ytang dilarang untuk dibawa masuk.

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved