Breaking News

Pilgub Sumsel

Alim Unggul Di Muaraenim

"Tidak adanya Tempat Pemungutan Suara (TPS) Khusus, pada dasarnya tidak begitu berpengaruh terhadap tingkat partisipasi masyarakat.

Penulis: Ardani Zuhri | Editor: Eko Adiasaputro
zoom-inlihat foto Alim Unggul Di Muaraenim
Tim Media Center Alex-Ishak
Alex-Ishak
SRIPOKU.COM, MUARAENIM-Hasil perhitungan rekapitulasi suara Kabupaten Muaraenim, pasangan Calon Gubernur (Cagub) dan Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Sumsel dengan nomor urut empat Alex Noerdin-Ishak Mekki (Alim).

Alim berhasil meraih suara terbanyak dengan 149.660 suara,  mengalahkan pasangan dengan nomor urut tiga Herman Deru-Maphilinda Boer (DerMa) dengan perolehan 105.982 suara, Senin (10/6/2013).

Menurut Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Penghitungan Suara pada Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kabupaten Muaraenim, Suprayitno  mengatakan, dari 25 Kecamatan yang ada di Kabupaten Muaraenim, tercatat perolehan suara untuk pasangan Alex-Mekki hanya kalah di enam Kecamatan saja.

Yakni Kecamatan Gelumbang, Rambang, Lubai, Lubai Ulu, Kelekar dan Belida Darat. Dimana, untuk kecamatan ini perolehan suara didominasi oleh pasangan DerMa. Sedangkan selebihnya sebanyak 19 Kecamatan dimenangkan oleh pasangan Alex-Mekki.


Sedangkan untuk posisi tiga, lanjut Suprayitno, ditempati oleh pasangan dengan nomor urut satu Eddy Santana Putra (ESP)-Anisdja Djuwita Suprayitno alias Wiwit Tatung (WIN) dengan perolehan suara sebanyak 65.484 suara.

Kemudian terakhir  diduduki oleh pasangan nomor urut dua Iskandar Hasan-Hafidz Tohir dengan 26.622 suara.

"Ini baru sebatas rekapitulasi hasil perhitungan suara dari masing- masing Panitia Pelaksana Kecamatan (PPK). Untuk hasil resmi tetap akan di putuskan dalam sidang pleno KPUD Kabupaten Muaraenim pada Selasa (11/6)," terang Suprayitno.

Adapun untuk total Daftar Pemilih Tetap (DPT) di Kabupaten Muaraenim sebanyak 529.979. Namun untuk jumlah pemilih hanya sebanyak 347. 748 suara. Artinya tingkat partisipasi masyarakat hanya sekitar 68 persen dari yang ditargetkan sebanyak 76 persen atau sama seperti tingkat partisipasi pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Muaraenim Maret 2013, lalu.

Rendahnya tingkat partisipasi masyarakat disebabkan oleh beberapa hal, seperti kurangnya sosialisasi, sikap apatis masyarakat, rasa percaya masyarakat yang telah hilang terhadap calon pemimpin dan lain-lain.

"Tidak adanya Tempat Pemungutan Suara (TPS) Khusus, pada dasarnya tidak begitu berpengaruh terhadap tingkat partisipasi masyarakat. Pasalnya, TPS khusus, hanya menghimpun beberapa suara yang memang tidak termasuk dalam DPT setempat,"  tukasnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved