Laporan Haji 2012
Jemaah Indonesia Alami Dehidrasi
Sebanyak 15 jamaah mendapat perawatan di Balai Pengobatan Haji Indonesia di Arafah karena mengalami dehidrasi atau kekurangan cairan
Kasie Pelayanan Kesehatan Satgas Arafah Ananto Prasetya di Arafah, Kamis mengatakan ke-15 pasien tersebut adalah jamaah yang sudah memasuki Arafah lalu mengalami gangguan kesehatan.
Ananto yang masih mengenakan pakaian seragam biru dan baru akan berihram jelang wukuf Kamis siang mengatakan dehidrasi terjadi mungkin akibat keengganan jamaah ke kamar kecil yang memang terbatas.
Kepala Satgas Arafah Ahmad Abdullah pernah menyatakan jika rasio kamar kecil disesuaikan jumlah jamaah maka akan banyak memakan tempat di Arafah yang terbatas itu.
Meski kamar kecil terbatas, Ananto mengimbau jamaah yang berisiko tinggi untuk minum air putih dengan cukup dan jangan mengkhawatirkan antre menggunakan kamar kecil.
Di sisi lain, jamaah yang butuh perawatan adalah jamaah yang sebelumnya sudah mendapat perawatan di BPHI atau rumah sakit di Saudi.
Penyakitnya kembali kambuh ketika mulai tinggal di Arafah yang relatif terbuka karena harus tinggal di dalam tenda dengan alas karpet.
Di sisi lain perubahan udara juga cukup ekstrim karena di siang hari masih panas terik sementara pada sore mulai sejuk hingga malam hari.
Dia kembali mengimbau jamaah untuk makan yang cukup dan jangan enggan minum air putih untuk menghindari dehidrasi.
Sejumlah pasien yang sudah mendapat perawatan di BPHI Arafah bisa dikembalikan ke tendanya semula dengan menggunakan ambulans dengan didampingi perawat atau dokter keloternya.
Sejauh ini sistem konsultasi jarak jauh dengan dokter spesialis yang membuka telepon selulernya sudah berjalan dengan baik.
"Dokter spesialis yang bertugas akan memberi konsultasi kepada dokter (umum) di masing-masing keloter jika terdapat jamaahnya yang membutuhkan pelayanan lebih lanjut.
"Kami membagi dokter spesialis dalam satuan shift kerja yang siap memberi advis bagi doktr kloter di masing-masing maktabnya melalui telepon," kata Ananto.
Jika, pasien membutuhkan penanganan lebih lanjut maka satu dari empat ambulans yang siaga akan menjemput pasien ke BPHI.
Untuk mengantisipasi meningkatnya jumlah pasien, BPHI Arafah juga sudah mempersiapkan tenda dan tempat tidur cadangan.
Ketika ditanya jumlah jamaah yang harus diangkut dengan ambulans (safari wukuf) ke Arafah, Ananto mengatakan hingga saat ini jumlahnya 180 orang.
"Mereka akan diangkut dengan ambulans atau bus jelang wukuf lalu tinggal di kenderaan di Arafah hingga batas waktu yang memenuhi syarat haji lalu kembali ke tempat perawatan semula di BPHI Makkah dan RS Arab Saudi," kata Ananto.
Safari wukuf dilakukan agar mereka yang dirawat karena sakit masih bisa memenuhi rukun haji, yakni wukuf di Arafah.