Tunggakkan Listrik di Prabumulih Membengkak
"Tunggakan tertinggi terjadi di wilayah Beringin dan sekitar mencapai Rp 1,2 miliar," katanya.
Penulis: Andri Yanto | Editor: Sudarwan
Untuk melakukan penertiban terhadap para pelanggan, pihak PLN sendiri telah membentuk tim yang bekerja setiap hari melakukan pemutusan sambungan bagi pelanggan yang menunggak di atas 2 bulan. Selain itu ada juga denda atas tunggakan PLN tersebut.
"Selain sanksi denda yang diberikan, kita melakukan penagihan door to door, menjemput bola tunggakan pelanggan. Mereka juga melakukan pemutusan sambungan yang tidak mau membayar dan menunggak di atas 2 bulan," ujar Manager Rayon Prabumulih Cabang Lahat, Adi Purwono ST, kepada Sripoku.com, Minggu (29/4).
PLN, dalam hal ini, tim ini akan memprioritaskan daerah yang tunggakannya paling besar. Seperti wilayah Beringin dan sekitarnya yang totalnya kini mencapai Rp 1,2 miliar.
"Tunggakan tertinggi terjadi di wilayah Beringin dan sekitar mencapai Rp 1,2 miliar," katanya.
Adi menambahkan, untuk kota Prabumulih tunggakan pelanggan rata-rata menyebar di 6 kecamatan yang nilainya mencapai Rp 798 juta.
Penyebabnya, menurut Adi, masih rendahnya kesadaran masyarakat membayar tagihan PLN dengan berbagai alasan, padahal pendapatan mereka cukup memadai untuk itu.
"Masih rendah kesadaran membayar listrik, itulah salah satu penyebabnya," bebernya.
Nah, untuk itu pihaknya selalu mengimbau agar para pelanggan untuk membayar listrik tepat waktu. Agar pihaknya terus bisa memberikan pelayanan kepada warga kota ini.
Untuk memudahkan pembayaran PLN, hampir di setiap desa ada loket yang dikelola masyarakat yang bekerja sama dengan pihak bank.
Ketika ditanya pembayaran listrik instansi terkait seperti pemerintah dan lain-lain. Adi mengatakan, pembayarannya relatif lancar tidak seperti tahun sebelumnya ada tunggakan.
"Untuk pembayaran instansi pemerintah lancar, tiap bulan mereka bayar tepat waktu,” katanya.
Selain itu, pihaknya juga menyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) bagi Pemkot Prabumulih melalui Pajak Penerangan Jalan (PPJ).
"Kita minta dukungan semua pihak untuk mengatasi tunggakan tersebut. Karena kita juga menyumbang PAD melalui PPJ," ungkapnya.