News Video Sripo
Video: Kisah Pilu Pengantin Wanita di Palembang Menikah di Samping Jenazah Sang Ibu
Video: Kisah Pilu Pengantin Wanita di Palembang Menikah di Samping Jenazah Sang Ibu
Penulis: Rahmad Zilhakim | Editor: Ahmad Helmi
Kisah Pilu Pengantin di Palembang, Sang Ibu Meninggal 5 Jam Sebelum Akad Nikah
SRIPOKU.COM,PALEMBANG - Pernikahan Nahdlatul Fatya dan Sony Prayogi sepasang pengantin di Palembang diwarnai haru bahagia dan kesedihan.
Pasalnya sang ibu mempelai perempuan meninggal dunia 5 jam sebelum anaknya melangsungkan pernikahan.
Nampak Nahdlatul Fatya atau Tya tak lepas memandangi jenazah sang ibu.
Air matanya terus berlinang dan sesekali mengalir di pipinya saat memandangi kain putih yang menutupi wajah ibunya.
Putri dari Wakil Ketua II Binaan Prestasi Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sumsel, Syamsuramel.
Sang ibu, Refni Kurniawati meninggalkannya sebelum ia menyandang status baru sebagai istri dari Sony Prayogi di Perumdam Blok Q12 Lebong Siarang Palembang, Jumat (12/7/2019) pukul 09.00 WIB.
• Trik Khusus Mengeluarkan Ingus Dari Hidung Bayi Dengan Cepat Dan Mudah
• Beri Kenyamanan Masyarakat , Linmas Penjaga Pos Terpadu di PALI Dibekali Peralatan Tempur
Sementara ia melepas masa lajangnya sekitar pukul 14.00 WIB di tempat yang sama.
Sang ayah, Syamsuramel yang juga merasakan kesedihan tetap tegar.
Ia masih sanggup menjadi wali nikah Tya yang melepas masa lajang meskipun dengan wajah yang masih nampak sedih.
Momen sungkeman membuat para tamu yang hadir menangis haru. Dimana kedua pengantin bersalaman dengan tamu yang hadir, bahkan memberikan ciuman terakhirnya dengan sang ibu yang meninggal karena sakit kanker.
Usai dinikahkan, Tya langsung menanggalkan pakaian pengantinnya. Ia langsung bergegas masuk kamar dan berganti pakaian gamis. Dengan sigap ia keluar menyusul jenazah yang telah dibawa mobil ambulance ke masjid untuk disalatkan jenazah usai salat Ashar.
• Ini Kronologi Pernikahan Cilik di Musi Banyuasin, Antara Baru Tamat SD dan Pelajar SMP yang Viral
• Idealnya Jabatan Kades Seorang Sarjana, Ini Kata Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa
Tya beserta dua adiknya pula menyaksikan sang ibu masuk ke lubang peristirahatan terakhir. Ia nampak tegar namun tak dapat menyembunyikan rasa sedihnya.
Ia nampak berat meninggalkan peraduan sang bunda, berikut saudara-saudara Tya yang hadir di pemakaman di Kebun Bunga KM 9 Palembang.
"Ya Allah kasihan. Inilah yang namanya suka dan duka. Suka karena mendapatkan jodoh dan duka karena ditinggal orangtua,''.