Berita OKU Timur
PNS di OKU Timur Ini Berhasil Kembangkan Jeruk Varietas Madu BW, Panen Hingga 100 Ton Pertahun
Bupati OKU Timur HM Kholid MD melakukan pemanenan jeruk varietas Madu BW (Bumi Waras) yang dikembangkan seorang PNS Pemkab OKU Timur.
Penulis: Evan Hendra | Editor: Tarso
SRIPOKU.COM, MARTAPURA - Bupati OKU Timur HM Kholid MD melakukan panen jeruk varietas Madu BW (Bumi Waras) yang dikembangkan salah satu pegawai Dinas Pendidikan Dodi Purnama Kamis (4/7).
Dodi menanam jeruk varietas tersebut di Desa Bantan, Kecamatan BP Peliung Kabupaten OKU Timur.
Kholid memberikan apresiasi kepada Dodi yang telah sukses menjadikan Desa Bantan sebagai sentra komoditi Jeruk.
Bahkan dirinya berharap agar masyarakat Desa Bantan dapat mengikuti jejak Dodi dalam membudidayakan pertanian jenis jeruk.
"Perkebunan ini merupakan salah satu cara yang dapat meningkatkan perekonomian desa. Saya mengajak seluruh komponen masyarakat untuk mempromosikan buah jeruk ke daerah lain," katanya.
Menurut Kholid, jeruk bukanlah buah asing. Namun jeruk merupakan buah yang dibutuhkan dunia.
OKU Timur merupakan daerah yang sangat potensial untuk bertanam jeruk.
Kholid juga berharap agar kedepan area perkebunan di OKU Timur dapat berkembang dengan hasil produksi yang meningkat.
• Youth Generation Forum PLN WS2JB Dihadiri Generasi Milenial Berlangsung Meriah dan Semangat
• Pulang dari Rumah Pacarnya, Sandra Ditembak Orang tak Dikenal di Sungai Keruh Musi Banyuasin
• Terkait Bocornya Pipa Minyak PT Pertamina, Warga Desa Sukamaju PALI Kembali Tuntut Ganti Rugi
“Semoga ke depan perkebunan jeruk ini dapat bertambah luas dan produksinya meningkat, sehingga pada akhirnya kesejahteraan masyarakat dapat terwujud,” harapnya.
Sementara itu, Dodi Purnama pemilik kebun jeruk yang juga berstatus sebagai PNS di Pemda OKU Timur mengatakan, kebun jeruk seluas enam hektar miliknya ditanam sejak tahun 2014. Dalam satu tahun biasanya menghasilkan kurang lebih 100 ton dari 3000 batang.
Sedangkan untuk penjualan biasanya pedagang mengambil langsung di pondok dengan menggunakan motor yang memakai keruntung.
“Dalam satu tahun biasanya menghasilkan lebih kurang 100 ton. Pohon jeruk ini memasuki panen yang kedua dan dijual dengan harga Rp. 7.000 per kilogram kepada para pedagang lokal,” jelasnya.
Lebih lanjut Dodi menjelaskan, bibit jeruk jenis varietas madu BW (Bumi Waras) ini diperoleh dari Pekalongan, Lampung Timur.
Jeruk jenis ini berbeda dengan jenis jeruk yang biasa serta terdapat perawatan khusus agar menghasilkan buah yang bagus.
Selain itu tanaman harus cukup pupuk, kalau kurang pupuk buah akan mengalami pecah sebelum masak.
“Jenis jeruk ini memiliki buah lebih besar dan manis dari jenis jeruk biasa. Tanaman juga harus sering diberi pupuk agar buah tidak pecah sebelum masak. Serta rutin di semprot hama penghisap buah agar buah tumbuh secara maksimal,” pungkasnya. (hen).