Para Ayah Wajib Tahu! Asap Rokok yang Menempel pada Baju Bisa Picu Infeksi Paru-paru pada Balita

Anda perokok yang selalu merasa anak balita Anda terbebas dari bahaya rokok karena Anda tak merokok saat bersamanya?

Editor: Bejoroy
zoom-inlihat foto Para Ayah Wajib Tahu! Asap Rokok yang Menempel pada Baju Bisa Picu Infeksi Paru-paru pada Balita
ISTIMEWA
Ilustrasi

SRIPOKU.COM - Tubuh anak yang sedang berkembang sangat rentan terhadap asap rokok yang mengandung 250 jenis zat kimia beracun dan bersifat karsinogenik (dapat memicu kanker).

Anda perokok yang selalu merasa anak balita Anda terbebas dari bahaya rokok karena Anda tak merokok saat bersamanya?

Jika, ya, sebaiknya Anda segera ubah pandangan tersebut.

Begini Cara Kerja Asap Rokok Merusak Janin dalam Kandungan

Terpapar Asap Rokok 30 Menit Bisa Timbulkan Bermacam Kanker

Sebab, faktanya, bahaya dari rokok tetap berada di tubuh Anda, dan itu dapat terpapar langsung pada anak Anda.

Bahayanya juga bisa sangat buruk, yaitu, dapat menyebabkan balitaterserang pneumonia.

Pneumonia merupakan infeksi pada paru-paru yang disebabkan oleh bakteri, virus, ataupun jamur.

Penyakit ini seringkali disebut sebagai penyakit multifaktoral yang bisa memicu sesak hingga kematian pada balita.

"Secondhand smoke lebih membahayakan anak dari pada orang dewasa," ujar dr Achmad.Rafli SPA di Jakarta, Rabu (20/6/2019), seperti dikutip dari Antara.

Beberapa dokter, melalui penelitian terbaru yang dilakukannya,menunjukkan bahwa balita dapat menjadi perokok pasif meski tak berada langsung di sekitar orang yang sedang merokok.

Dampak yang ditimbulkan dari kondisi ini adalah balita seringkali mengalami batuk atau batuk yang berulang kali.

“Ini yang perlu kita edukasi untuk orang tua, bukan asap yang keluar dari mulut perokok yang berbahaya, tetapi asap rokok yang menempel di tubuh perokok itu yang sangat berbahaya,” ujar Achmad.

Menurut dia, pneumonia pada balita dan dewasa berbeda. Pada balita konsepnya infeksi pada saluran nafas atas atau bawah akan berhubungan terlebih infeksi pada jalur alveoli dan bronceolus.

Penyebabnya juga pada balita tersebut gizinya buruk dan penyakit jantung bawaan pada orang tuanya.

Achmad menjelaskan gejala yang paling mudah ditemui pada balita yang terkena pnemonia ringan, yakni sesak nafas atau ganguan dalam pengambilan oksigen dari paru-paru hingga demam.

Achmad menyarankan orangtua menemukan balitanya mengalami gejala pneumonia, jangan diberikan obat-obatan tradisional atau obat herbal.

Halaman
12
Sumber: TribunStyle.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved