Pemilu 2019
600 Warga Binaan Lapas Merah Mata Palembang Antusias Salurkan Hak Suaranya di 2 TPS
Tak kurang dari 600 warga binaan di Lapas Merah Mata Palembang menyalurkan hak suara mereka pada Pemilu 2019 Rabu (17/4/2019).
Penulis: Refli Permana | Editor: Tarso
Laporan wartawan sripoku.com, Refli Permana
SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Tak kurang dari 600 warga binaan di Lapas Merah Mata Palembang menyalurkan hak suara mereka pada Pemilu 2019 Rabu (17/4/2019).
Dengan panduan aparat keamanan, mereka secara bergantian mendatangi dua TPS yang sudah disediakan di halaman dalam lapas.
Mereka bisa dengan tertib melakukan pencoblosan meski ada kalanya harus sedikit menunggu giliran.
Pantauan di lapangan, ada beberapa warga binaan yang tidak mendapat undangan. Namun, bukan berarti mereka diam untuk tidak melakukan pencoblosan.
Memperlihatkan e-KTP, sejumlah warga binaan tetap bisa memilih siapa presiden dan wakil presiden yang menurut mereka layak memimpin negeri ini.
• Pasien Narkotika di RS Ernaldi Bahar Palembang tidak Mencoblos, Ini Penyebabnya
• Proses Rekap Suara Dua TPS di Musirawas Dipindahkan Kedalam Rumah Ketua PPS
• Hingga Larut Malam, TPS 06 Komplek Kenten Sejahtera Kenten Laut Masih Menghitung Surat Suara
• Panitia Pemilihan di TPS 41 Sukajadi Banyuasin Gunakan Kotak Kardus Rokok, Nyoblos Mulai Pukul 13.15
"Kalo milih presiden, aku mau," kata salah satu warga binaan sembari memperlihatkan e-KTP ke panitia TPPS.
Ketua TPS 14 Lapas Merah Mata Palembang, Syamsudin, mengatakan ada dua TPS yang disediakan di dalam lapas. Satunya lagi bernama TPS 15. Pelaksanaan pemilihan berjalan lancar, meski ada kesan sedikit lama karena warga binaan benar-benar diawasi selama pencoblosan.
"Diawasi supaya teratur, tidak langsung ramai. Jadi, dalam satu giliran, bisa beberapa yang maju," kata Syamsudin.
Mengenai daftar pilih, Syamsudin mengatakan, di TPS 14 terdapat 276 daftar pilih. Sementara di TPS 15, terdapat 233 daftar pilih.
Ada beberapa warga binaan yang memang tidak mendapat undangan. Dikatakan Syamsudin, mereka tetap bisa mencoblos, dengan catatan hanya bisa memilih presiden dan wakilnya.
"Secara garis besar pelaksanaan di sini lancar, meski kemarin kita nilai sedikit telat logistiknya tiba di sini. Tapi, semuanya dalam kondisi bagus, tidak ada yang rusak," kata Syamsudin.