DPD Pengembang Indonesia Sumsel Targetkan Bangun 6.000 Rumah Murah di Sumsel

Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Pengembang Indonesia (PI) Sumsel menargetkan tahun 2019 akan membangun 6.000 unit rumah murah di Sumsel.

Penulis: Jati Purwanti | Editor: Budi Darmawan
sripoku.com/Mg3
Suasana Pameran Rumah Murah Di Atrium PS Mall. 

Laporan Wartawan Sripoku.com, Jati Purwanti 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Pengembang Indonesia (PI) Sumsel menargetkan tahun 2019 akan membangun 6.000 unit rumah murah di Sumsel.

Ketua DPD Pengembang Indonesia Sumsel yang baru saja terpilih, Miraj Barito mengatakan target tersebut merupakan salah satu upaya serius asosiasi dalam menekan angka kebutuhan atau backlog rumah rakyat di Sumsel.

Saat ini pihaknya mencatatkan backlog rumah di Sumsel yaitu pada 300 ribu unit.

"Tahun 2018 lalu tercatat telah terealisasi pembangunan 3.432 unit oleh anggota Pengembang Indonesia Sumsel. Tahun ini kami pacu agar lebih banyak lagi," jelasnya pada penutupan Pameran Rumah Murah di Atrium PS Mall, Minggu (31/03/2019).

Menurutnya, target tersebut sangat terukur dan realistis melihat laporan dari setiap anggota Pengembang tentang kesiapan untuk menghadirkan hunian impian bagi warna Sumsel dengan harga terjangkau.

Beragam kegiatan ekshibisi rumah pun akan semakin dirutinkan demi memenuhi kebutuhan perumahan warga lokal.

Kedepannya, kata Miraj, pihaknya juga mempunyai target untuk membuka beberapa Koordinator Wilayah (Korwil) untuk memudahkan akses beberapa anggota k yang berdomisili dan mempunyai project perumahan di luar daerah.

Targetkan Bangun 6.000 Rumah Murah
Targetkan Bangun 6.000 Rumah Murah (sripoku.com/Mg3)

"Nantinya akan ada Korwil seperti Lubuklinggau dan Prabumulih," tambahnya.

Dia menambahkan, dengan visi untuk turut berkontribusi dalam membangun perumahan FLPP yang baik dan sehat dalam hal ini DPD PI Sumsel didukung penuh oleh pihak perbankan daerah, Bank Sumsel Babel (BSB).

Hal tersebut dibuktikan dengan adanya penandatangan perjanjian kerja sama (MoU) beberapa waktu lalu.

"Kami juga kerja sama dengan perbankan BUMN lainnya. Namun, untuk porsinya lebih besar ke bank daerah." ujarnya.

Dia menerangkan, pihaknya pun tak hanya fokus pada penyediaan rumah murah saja namun juga mengakomodir pembangunan rumah komersil.

Porsi antara perumahaan yang dibangun yaitu sekitar 80 persen untuk perumahan subsidi dan 20 persen sisanya adalah komersil.

"Pasar rumah komersil masih potensial sehingga kami juga menyasar segmen rumah ini." katanya.(mg3)

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved