Deru Sebut Migas Sakakemang Anugerah dari Allah SWT, Jangan Sampai Seperti Lumpur Lapindo

Laporan wartawan Sripoku.com, Odi Aria Saputra

SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Gubernur Sumsel, Herman Deru mengaku sangat bersyukur ditemukannya cadangan gas baru di sumur Kaliberau Dalam 2X atau KBD2X, Blok Sakakemang di wilayah Kecamatan Bayung Lencir, Kabupaten Musi Banyuasin Provinsi Sumsel.

Mantan Bupati OKU Timur itu menyebut penemuan migas tersebut merupakan berkah dari Allah SWT yang harus dikelola dengan baik agar dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Meski menjadi berkah tersendiri dengan keberadaan Migas, namun Deru berharap Jangan sampai keberadaan Migas tersebut nantinya bernasib seperti Lumpur Lapindo di Sidoarjo.

• Buat Suasana Belajar ala Kafe, High Flayer Ciptakan Kelas Nongkrong Bareng Siswa

• Video Lokasi Penemuan Cadangan Gas Alam Terbesar ke-5 Dunia, Warga Akui Sudah Ada Sejak Tahun 2000

• Viral Video Pengakuan Anak di Bawag Umur di OKU Lolos Dari Penculikan, Begini Tanggapan Kepolisian

"Migas Sakakemang itu berkah dari Allah SWT yang harus dikelola dengan baik jangan kita sia-siakan," ujar Deru saat dijumpai di Griya Agung Palembang, Rabu (27/2/2019).

Deru menyebut, pengelolaan migas Sakakemang harus dikelola dengan baik jangan sampai terus dieksploitasi sehingga merusak lingkungan sekitar seperti halnya kejadian pada Lumpur Lapindo.

"Harus kita perhatikan juga faktor lingkungannya, jangan sampai seperti Lapindo. Tetapi di kita potensi bisa dibilang tidak ada mudah-mudahan kita bisa mengelolanya dengan baik," harap Deru.

• Reino Barack Dikabarkan Resmi Nikahi Syahrini, Luna Maya Ternyata Masih Simpan Foto ini

• Sempat Turun hingga Rp 200 Ribuan Tiket Pesawat Palembang-Jakarta Kembali Sentuh Angka Rp 800 Ribuan

• Ini Alasan Kick Off Turnamen Sepakbola Remaja U-20 Piala Gubernur Sumsel 2019 Digelar di Muaraenim

Diakui Deru, penemuan migas di Sakakemang tentunya juga akan memberikan dampak positif terhadap Anggaran Pembelanjaan Daerah (APBD) Muba, Sumsel hingga APBN nasional.

Kendati demikian, Deru belum dapat merinci berapa keuntungan yang bakal dapat. Sebab, untuk pembagiannya itu dikelola dari pusat melalui rumusan-rumusan tersendiri.

"Migas ini kan kita menuggu dari pusat pembagiannya, tidak bisa bagi sendiri. Ada rumusnya berapa provinsi, daerah penghasil, tetangga negara. Itu sudah ada rumusnya semua," kata Deru.

===