Cegah Anemia, Selain Atur Pola Makan Rutinlah Konsumsi Makanan Ini

Anemia atau kondisi kadar sel darah merah yang rendah merupakan salah satu penyakit yang paling umum terjadi di masyarakat.

Editor: Bejoroy
supplier daging sapi
Ilustrasi Daging Sapi. 

SRIPOKU.COM , JAKARTA - Anemia atau kondisi kadar sel darah merah rendah merupakan salah satu penyakit yang paling umum terjadi di masyarakat.

Data Kementerian Kesehatan RI, setidaknya satu dari lima orang Indonesia berisiko terkena anemia, dengan presentase perempuan mencapai 57 persen (data 2013).

Berita Lainnya:
Mungkin Tidak Kalian Sadari, Tak Hanya Kulit Kucat Ketahui Lebih Dini 6 Tanda Anemia
Ibu Perlu Tahu, Penyakit Anemia Pada Anak Dapat Mengurangi Kecerdasannya Cegah Dengan Cara Ini

Anemia yang diabaikan bisa mengganggu produktivitas seseorang. Ketua Perhimpunan Dokter Gizi Medik Indonesia (PDGMI), Prof. Dr. Endang L. Achadi menjelaskan, anemia terjadi karena rendahnya hemoglobin (sel darah merah).

Padahal, hemoglobin berfungsi membawa oksigen ke seluruh organ tubuh

"Oksigen dibutuhkan ke seluruh organ. Misalnya ke otak supaya berpikir tangkas, otot untuk bergerak," kata Dr. Endang.

"Kalau oksigen ke otak kurang maka kita sulit konsentrasi. Kalau enggak cukup ke otot maka produktivitas turun, diajak ngobrol enggak nyambung," kata Endang.

Ibu hamil dan remaja putri menjadi kelompok yang paling berisiko anemia. Ibu hamil harus berbagi zat besi dengan bayi di kandungan. Sementara remaja membutuhkan zat gizi lebih banyak untuk pertumbuhan.

Remaja putri lebih berisiko karena mengalami menstruasi setiap bulannya. Sehingga akan mengeluarkan darah rutin setiap bulan.

Untuk mencegahnya bisa dilakukan beberapa hal. Termasuk dengan mengatur pola makan. Di Indonesia, penyebab utama anemia adalah defisiensi zat besi.

"Penyebab utamanya jelas kekurangan zat besi. Jadi, konsumsi lah makanan bergizi seimbang termasuk makanan kaya sumber zat besi," ujarnya.

Daging
Zat besi terutama terkandung pada sumber makanan hewani yang mengandung banyak protein, seperti daging-dagingan, hati ayam dan sapi. Sebab, zat besi dialirkan ke seluruh tubuh digandeng oleh protein.

Hal ini sering menjadi hambatan bagi masyarakat pedesaan yang jarang mengkonsumsi daging-dagingan.

"Kadang orang mengatakan makan bakso itu daging. Padahal, kadang daging dalam bakso hanya lima gram. Itulah kenapa negara-negara berkembang termasuk Indonesia sehari-harinya kekurangan sumber zat besi," kata Endang.

Selain itu, Endang menyarankan konsumsi makanan yang meningkatkan penyerapan zat besi, yakni yang mengandung banyak vitamin C seperti jeruk serta mengatur pola makan dengan gizi seimbang.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved