Berita Palembang
Pembangunan Kolam Retensi Punti Kayu Ditunda Sampai Tahun 2020, Ini Alasannya
Pembangunan kolam retensi di kawasan Punti Kayu Kota Palembang yang semula ditargetkan dibangun tahun ini batal dilakukan.
Penulis: Odi Aria Saputra | Editor: Siti Olisa
Laporan wartawan Sripoku.com, Odi Aria Saputra
SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Pembangunan kolam retensi di kawasan Punti Kayu Kota Palembang yang semula ditargetkan dibangun tahun ini batal dilakukan.
Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (SDA) Provinsi Sumatera Selatan tahun ini harus menunda sampai 2020 mendatang yang akan dikerjakan langsung oleh Kementerian PU melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS).
Sekretaris Dinas Pengelolaan SDA Provinsi Sumsel, Vivin Indira Sari mengatakan, saat Kota Palembang diguyur hujan banjir memang tidak bisa terhindarkan lagi karena genangan air tak ada tempat untuk mengalir.
Mengatasi kondisi tersebut, sudah memang diperlukan untuk memperbanyak kolam retensi sebagai upaya mengatasi banjir yang sering terjadi.
• Puluhan APK Caleg di Pagaralam Dirusak OTD, Bawaslu Turun ke Lapangan Cari Pelaku Pengrusakan
• Antar Buah ke Sekolah, Pemuda di Palembang Ini Malah Lakukan Aksi Cabul ke Siswa SD
• Hadapi Sriwijaya FC di Leg Pertama 16 Besar Piala Indonesia 2018, Madura United Justru Terbebani
“Tahun lalu kita sudah mengusulkan pembangunan kolam retensi ke kementerian untuk mengatasi persoalan itu. Tetapi pembangunannya belum jadi tahun ini,” ujarnya, Minggu (17/2/2019).
Meski pembangunan kolam retensi tersebut dikerjakan oleh BBWS, untuk pembebasan lahan sendiri tetap dilakukan Dinas PSDA Sumsel.
Dalam hal ini, pihaknya telah mengalokasikan anggaran kurang lebih sebesar Rp10 miliar untuk pembebasan lahan di kawasan Punti Kayu.
• Hadapi Madura United di Malam Hari, Pasukan Sriwijaya FC Merasa Diuntungkan
• Link Live Streaming Madura United vs Sriwijaya FC: Hafit Lebih Senang Jika Beto Turun
• Link Live Streaming Madura United vs Sriwijaya FC: Hafit Lebih Senang Jika Beto Turun
“Lahan yang akan dibebaskan untuk pembangunan itu kemungkinan sekitar dua sampai empat hektare. Sedangkan untuk pembangunan kolam retensinya sendiri baru akan dikerjakan pada 2020 nanti,” jelasnya.
Ia menambakan, selain melakukan pembebasan lahan di kawasan Punti Kayu tersebut, saat ini kawasan itu sudah memiliki embung atau kolam.
Untuk itu, di tahun ini juga pihaknya memiliki kegiatan normalisasi dan salah satunya dilakukan di kolam tersebut.
• Ngatemi Tewas Disambar Petir, Saat Berteduh di Pondok Bersama Dua Cucunya
• Daftar Rundown Acara Debat Capres-Cawapres Pilpres 2019, Terbagi jadi 6 Segmen
• Mengintip Kemewahan dan Kemegahan Rumah Ashanty dan Krisdayanti, Siapa Menang?
Selain itu ada juga program pengendalian banjir lainya, yaitu normalisasi sungai di beberapa kabupaten/kota di Bumi Sriwijaya yang dinilai daerah rawan banjir.
Seperti di Ogan Komering Ilir (OKI), Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Musi Banyuaisn (Muba), Banyuasin, Ogan Ilir (OI) dan Pali.
“Untuk pengendalian banjir, khususnya normalisasi sungai yang ada di Sumsel, tahun ini kita telah menyiapkan anggaran senilai Rp14 miliar,” katanya.