Berita OKI
Bocah 5 Tahun di Kayuagung Tewas Tersengat Listrik. Ini Permintaannya kepada Bunda Sebelum Maut
Permintaan Chandra kepada ibunya, Aisyah untuk membersihkan mainannya, ternyata firasat baginya untuk pergi menghadap sang Pencipta.
Penulis: Mat Bodok | Editor: Tarso
Laporan wartawan sripoku.com, Mat Bodok
SRIPOKU.COM, KAYUAGUNG -- Permintaan Chandra kepada ibunya, Aisyah untuk membersihkan mainannya, ternyata firasat baginya untuk pergi menghadap sang Pencipta. Anak berusia 5 tahun ini tersengat aliran listrik hingga tewas, Jumat (1/2/2019).
Anak pasangan Ismail dan Aisyah warga Desa Serigeni Lama Kecamatan Kayuagung Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), tidak pernah menduga sama sekali akan ditinggal selamanya oleh putra pertamanya Candra.
Diketahui anaknya bermain di sekitar sambungan kabel, colokan yang dialiri aliran listrik.
Meski keduanya tidak mempunyai firasat apapun, namun dihari yang sama, bocah berusia 5 tahun ini sempat menyampaikan kepada ibunya agar membersihkan dan merapikan mainan miliknya.
“Pagi sebelum peristiwa terjadi, secara spontan saat meminta uang buat jajan, Candra sempat meminta kepada ibunya untuk membersihkan mainan kepunyaannya. Kami tidak menyangka sama sekali, permintaan itu justru merupakan pertanda buruk,” ungkap Elisa salah seorang keluarga, Jumat (1/2).
Elisa menceritakan kepada wartawan, kejadian bermula disaat Candra tengah asyik bermain dengan teman sebayanya Aska di rumahnya.
Sedangkan orang tuanya, ibu Chandra sedang memanggang kemplang di depan rumahnya, Kamis (31/01/2019) sore kemarin.
• Lampu Penerangan Jalan di Kota Palembang Bakal Digantikan dengan Listrik Tenaga Surya
• Fatmi Rohanayanti Dikenal Teman Kuliahnya sebagai Mahasiswi Pendiam tapi Ramah
• Melawan Petugas, Satreskrim Polres Musirawas Tembak Mati Pelaku Curas dan Pembunuhan
“Keduanya asyik bermain, keluar-masuk rumah sembari berkejar-kejaran, lalu tanpa diduga Candra mencolok kawat dalam satker yang tersambung listrik,” tutur Elisa seraya menyebutkan, Chandra hanya meminta kepada ibunya untuk membersihkan seluruh mainan yang biasa dimainkan.
Elisa memahami, perilaku anak-anak yang serba ingin tahu, tanpa beban mencolok kawat penghantar listrik, yang meskipun akhirnya korban harus meregang nyawa, sesaat setelah memegang kawat.
“Melihat kejadian itu, kawan sepermainan korban berteriak histeris yang kemudian disusul teriakan ibunya setelah melihat kondisi anak kesayangannya kejang dengan posisi tangan melekat pada kawat, sembari berlarian keluar rumah meminta pertolongan,” jelasnya.
Diteruskannya, setelah korban terlepas dari setruman listrik, Candra langsung dibawa ke Puskesdes, namun nyawanya tidak bisa diselamatkan lagi.
"Jenazah Chandra akan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Serigeni,” ungkapnya.
Sementara itu, Wakil Ketua JPKP Kabupaten OKI, Adi Iskandar mengingatkan, kepada orang tua agar lebih berhati-hati terhadap sambungan kabel rumah tangga. Kadangkala, anak-anak memang senang bermain dengan kabel, tali dan barang yang berbahaya lainnya.
"Kami himbau kepada orang tua agar memastikan aliran listrik tidak membahayakan anak," tandasnya.
Kejadian ini, lanjutnya bukan pertama kali di OKI, sudah berulang kali dan aliran listrik juga bisa menghanguskan seisi rumah apabila tidak berhati-hati memperhatikannya.
====