Untuk Pertama Kali, RSMH Lakukan Operasi Pemasangan Alat Pacu Jantung Tanpa Kabel ke Pasien

Laporan wartawan Sripoku.com, Rahmaliyah

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - RSUP Dr Mohammad Hoesin (RSMH) melakukan pemasangan alat pacu jantung permanen tanpa kabel (Leadless Pacemaker) untuk pertama kalinya, Jumat (18/1/2019).

RSUP Dr Mohammad Hoesin menjadi rumah sakit pertama di Sumatera Selatan bahkan di Pulau Sumatera yang melaksanakan tindakan operasi tersebut.

Direktur Utama RSUP Dr Mohammad Hoesin, dr Mohammad Syahril, Sp.P, MPH mengatakan pihaknya mengaku senang sekaligus bersyukur bahwa tindakan operasi pemasangan alat pacu jantung tanpa kabel (Leadless Pacemaker) berjalan lancar tanpa kendala berarti, dengan Pasien bernama Slamet bin Poniman (66) asal Muara Enim.

• Raih Piala Adipura ke 7, Bupati OKU Timur Berikan Reward Bagi Pasukan Kuning. Ini Bentuk Rewardnya

• Pulang dari Jambi, Buruh Bangunan Ini Jadi Korban Penodongan di Bawah Jembatan Ampera

• Jalan Desa Rusak Bak Kubangan, Babinsa TNI Satu Ini Turun Tangan Bantu Warga

"Kita bersyukur sekaligus bangga, sebagai salah satu rujulan nasional yang mengcover lima provinsi tindakan operasi ini bisa dilakukan disini, kini masyarakat tak perlu lagi untuk pergi ke luar Sumsel ataupun Malaysia untuk operasi pemasangan alat pacu jantung.

Dari beberapa rujukan unggulan yang kita miliki, khusus untuk layanan jantung terpadu telah melakukan tindakan operasi tersebut," ujarnya.

Lebih lanjut, Dr Alexander Edo Tondas SpJP, FIHA FICA, Koordinator layanan Cardiovaskuler yang menangani proses pemasangan menjelaskan, RSUP dr.Mohammad Hoesin Palembang menjadi RS pemerintah kedua di Indonesia, dimana sebelumnya pernah dilakukan oleh RSJPD Harapan Kita Jakarta.

• Meriahkan HUT Bumi Sebiduk Sehaluan, Jaksa Kejari OKU Timur Buka Konsultasi Hukum

• Angka Kemiskinan Turun, Seluruh Warga Palembang Ditargetkan Minimal Tamat SMA

• Kepergok Mencuri Sepeda Motor di Sukarami, Warga Rambutan Babak Belur Dihajar Massa

"Sekarang ini setelah operasi pasien sudah dipindahkan ke ruang perawatan RSMH dan menjalani sejumlah observasi pasca pemasangan alat pacu jantung tersebut. Setelah satu sampai dua hari kedepan pasien sudah bisa beraktifitas seperti biasa lagi," ujarnya.

Dijelaskannya, dahulu, alat pacu jantung permanen berukuran cukup besar dan terdiri dengan kabel dan generator yang diletakkan pada pembuluh darah.

Kini, ukurannya semakin kecil dan tanpa kabel sehingga dapat dipasang pada jantung tanpa proses pembedahan dada dan menghasilkan luka, sebab alat ini dipasang melalui pembuluh darah vena pada pangkal paha pasien.

Alat pacu jantung jenis terbaru bernama Micra tersebut, akan memberikan kemudahan serta kenyamanan bagi pasien karena tidak lagi menggunakan kabel dalam pembuluh darahnya.

Leadless Pacemaker memiliki ukuran 25,9 mm dan berat 2 gram, berukuran seperti kapsul dan berfungsi sebagai generator dan penghantar listrik ke otot jantung.

"Proses pemasangan yang kita lakukan tadi hampir satu jam dengan tim ada sekitar lima orang. Setelah pemasangan, alat pacu jantung ini mampu bertahan hingga 12 tahun dan punya sensor yang menyesuaikan kondisi pasien," ujarnya.

• Kontrak Belum Habis, Alberto Goncalves Pamit Tinggalkan Sriwijaya FC. Begini Tanggapan Manajemen

• Sumringahnya Wajah Ibu-ibu Petugas Kebersihan di Sekayu yang Pegang Langsung Piala Adipura

• Meriahkan HUT Bumi Sebiduk Sehaluan, Jaksa Kejari OKU Timur Buka Konsultasi Hukum

Pemasangan alat pacu jantung ini sendiri dilakukan apabila pasien mengalami indikasi lemahnya denyut jantung, yang mana jika saat normal berkisar 60-100 perdetik.

"Rata-rata pasien memang sudah berusia usia lanjut. Dan soal biaya pemasangan berkisar Rp 250 Juta" jelasnya.