Tsunami Banten dan Lampung
Dihantam Tsunami Lampung Ibu dan Bayi Usia 1 Bulan Selamat Setelah 11 Jam Tertimpa Puing-puing Rumah
Dihantam Tsunami Lampung Ibu dan Bayi Usia 1 Bulan Selamat Setelah 11 Jam Tertimpa Puing-puing Rumah
Dihantam Tsunami Lampung Ibu dan Bayi Usia 1 Bulan Selamat Setelah 11 Jam Tertimpa Puing-puing Rumah
SRIPOKU.COM, KALIANDA - Sunenti (39), warga Desa Way Muli Timur tidak henti-hentinya memanjatkan rasa syukur kepada Allah SWT.
Ia bersama anak bungsunya bayi berusia 1 bulan selamat dari terjangan gelombang tsunami, Sabtu (22/12/2018) lalu.
Ibu dan anak ini sempat tertimbun reruntuhan rumah mereka di Way Muli kurang lebih 11 jam.
• BREAKING NEWS: Heboh Suara Dentuman Misterius Terdengar di Langit Sumatera Selatan Semalam
• 2 Hari Hilang, Terkuak Sosok Ini Ternyata Ada Bersama Dylan Sahara Saat Tsunami Banten Menyerang
• Sebelum Meninggal Diterjang Tsunami Banten, Ini Keinginan Istri Ifan Seventeen yang tak Kesampaian
Kepada Tribunlampung.co.id yang menyambangi tempatnya mengungsi di kaki Gunung Rajabasa, Rabu (25/12/2018), Sunenti bercerita nasib yang dialami.
Menurutnya, saat gelombang tsunami pertama menerjang bersama suami sudah berusaha menyelamatkan diri.
Namun belum sempat berlari menjauh sambil menggendong anak bungsunya yang masih berusia 1 bulan, hantaman gelombang kedua datang.
Tsunami lantas memporak-porandakan rumah mereka yang terletak di pinggir pantai.
Ia dan putri bungsunya kembali terseret gelombang dan tertimpa teruntuhan rumah mereka yang terbuat dari gribik.
Sunenti dan putri bungsunya yang masih berusia 1 bulan pun terperangkap di bawah reruntuhan rumahnya selama 11 jam.
Ia baru berhasil dievakuasi (diselamatkan warga) pada Minggu (23/12) pagi sekitar pukul 08.00 wib.
• Dituding Tak Berempati atas Duka Ifan Seventeen, Ariel Noah Akhirnya Beri Pengakuan Ini, Ternyata!
• Tak Hanya di Sumsel, Suara Dentuman Misterius Juga Terdengar di Cianjur, Purwakarta Hingga Bandung
• Rumah Tangga Hancur, Gisella Anastasia Rela Lakukan Ini Demi Gempita di Hari Natal dengan Gading
"Saya sempat terendam air. Tapi saya terus berusaha memegang anak saya yang bayi jangan sampai terlepas. Meski saya tertimpa rumah yang roboh," terangnya.
Selama terperangkap di reruntuhan rumahnya, Nenti tidak henti-hentinya memanjatkan doa meminta pertolongan sang Khalik agar ia dan putri bungsunya yang masih berusia 1 bulan bisa selamat.
"Saya selalu membaca sholawat. Saya memohon kepada Allah SWT agar diberi keselamatan," kata dia.
Pihak keluarga sendiri sudah pasrah akan nasib keduanya setelah tidak ditemukan pasca terjangan tsunami pada Sabtu (22/12) malam.