Berita Palembang
Kisah Inspiratif, Buat Terompet dari Kalender Bekas, Pedagang Musiman Raup Untung Jutaan Rupiah
Memanfaatkan bahan bekas, seperti kertas kalender sisa percetakan, menjadi berkah tersendiri bagi pengusaha terompet
Penulis: Reigan Riangga | Editor: Siti Olisa
Laporan wartawan Sripoku.com, Reigan
SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Memanfaatkan bahan bekas, seperti kertas kalender sisa percetakan, menjadi berkah tersendiri bagi pengusaha terompet di Kawasan Jalan Radial Palembang, Lorong Cempaka Kelurahan Bukit Kecamatan IB I Palembang, Rabu (19/12/2018).
Dari penghasilannya dengan usaha terompet ini, setiap tahun baru dirinya bisa meraup untung hingga Rp 10 Juta.
Salah satu pengusaha pembuat terompet di Palembang, Parmin (43) mengatakan, untung tersebut diperoleh dari produksi terompet yang mencapai 5.000 pieces untuk perayaan tahun baru 2019.
• Sriwijaya FC Luncurkan Aplikasi Kito Sriwijaya. Bisa Bayar Tagihan Air Minum dan Beli Token Listrik
• Hadiri Wisuda Ponpes Al-Lathifiyyah, Herman Deru Ajak Huffazh Sukseskan 1 Desa 1 Rumah Tahfiz
• Beredar Kabar Jika Pengendara Dijebak dengan Narkoba Saat Razia SIM dan STNK, Polisi Pastikan Hoax
"Saya buat terompet mulai tiga bulan lalu karena sudah ada yang memesan, sampai pertengahan Desember sudah jadi 1.500 pcs, target saya tahun ini 5.000," ungkap Parmin dijumpai Sripoku.com, Rabu (19/12/2018).
Menurut Parmin yang sudah 15 tahun membuat terompet, dirinya membuat terompet berbahan dasar kertas kalender dan sebagian kertas duplek, sedangkan untuk pernak-pernik terompet ia beli di Pasar 16 Ilir Palembang.
"Sejak tiga bulan lalu ia dibantu istrinya membuat terompet di rumah, dalam satu jam ia bisa membuat 5 pcs terompet," ungkap Parmin yang juga kesehariannya berdagang Buah Nangka di Pasar Cinde Palembang.
• Warga 14 Ilir Palembang Ini Racik Ekstasi Palsu Berbahan Cat untuk Melukis dan Pil Obat Pusing
• Bak Ditelan Bumi, 16 Tahun Menghilang dari Media, Ternyata Nasib Alam ‘Mbah Dukun’ jadi Begini
• Dampak Terburuk Jika Terlalu Stres di Tempat Kerja
Ia menjelaskan, membuat terompet cukup mudah, pertama kertas kalender bekas digunting lalu digulung membentuk corong panjang sekira 50 cm.
Kedua, corong tadi dilapisi kertas mengkilap warna-warni dan terakhir di tambahkan terompet mini di mulut corong.
Hasil terompet yang ia buat pun berbagai macam, seperti terompet model naga, natal, rombe, dan seksofon.
Selain itu, dirinya juga membuat topi natal jika ada yang memesan, terompet-terompetnya di jual dengan kisaran harga Rp 10.000 - Rp 20.000.
• Bak Ditelan Bumi, 16 Tahun Menghilang dari Media, Ternyata Nasib Alam ‘Mbah Dukun’ jadi Begini
• Dampak Terburuk Jika Terlalu Stres di Tempat Kerja
• Bak Jatuh Tertimpa Tangga, 4 Seleb Pilih Bercerai Saat Sakit Parah, No Terakhir Meninggal Dunia
"Kalau pemesan yang sudah langganan tiap tahun terompet buatan saya kebanyakan mall dan hotel, satu hotel itu kadang mesan 1.000 pcs, saya tidak jual langsung di jalanan, biasanya H-10 tahun baru mulai signifikan pemesan terompetnya," ujar Parmin.
Namun demikian, Parmin menilai peminat terompet semakin menurun tiap tahunnya, karena kalah pamor dengan petasan, bahkan ia dulu memiliki 10 karyawan dengan menghasilkan 13.000 terompet dan meraup untung hingga Rp 20 juta.
"Sekarang kondisinya sudah beda, tahun kemarin saja laku hanya 3.000 pcs dari 5.000 yang saya siapkan, memang agak sepi pembeli terompet, untung ada hotel dan mall langganan jadi agak terselamatkan, semoga tahun ini ada peningkatan," jelasnya.
===