Mahasiswi Tewas di Kafe Planet Palembang

Polisi Selidiki Kedekatan Sindi dan Kuyung Heri

Korban Sindi memilih pergi merantau ke Palembang dari kampungnya di Desa Bandu Agung Kecamatan Muara Payang Kabupaten Lahat, untuk melanjutkan pendidi

Editor: Welly Hadinata
HANDOUT
Seorang Mahasiswi Pemandu Karaoke di Palembang Ditemukan Tewas dengan Mulut Berbusa, Kamis (13/12/2018). 

Laporan wartawan Sripoku.com, Rangga Efrizal

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Korban Sindi Sandora (19), baru saja lulus Sekolah menengah atas (SMA) sekitar satu tahun belakangan.

Korban Sindi memilih pergi merantau ke Palembang dari kampungnya di Desa Bandu Agung Kecamatan Muara Payang Kabupaten Lahat, untuk melanjutkan pendidikan.

Menurut temannya Mely, sesama pemandu karoke di Putra Kafe. Sindi merupakan anak yang rajin dan mandiri. Dirinya, mengetahui Sindi selama ini bekerja untuk memenuhi kebutuhan dan membiayai hidupnya selama kuliah.

"Dia ngekost di Palembang dan setahu saya dia juga kuliah sudah semester 2 di salah satu perguruan tinggi swasta di Palembang," ujarnya saat ditemui Sripoku.com, Kamis (13/12/2018).

Sindi, baru sekitar 6 bulan menjadi pemandu karoke ditempat tersebut dirinya dianggap sebagai teman yang baik dan tidak neko-neko.

"Kalau berteman biasa. Kita sesama pemandu karoke disini. Sindi juga anak yang baik, ramah," jelasnya.

Sindi Sandora Diketahui Berasal dari Jarai Lahat

Sempat Diterima Tamu Bernama Kuyung Heri, Posting Terakhir di Instagram Why Not Not Why

BREAKING NEWS: Penemuan Mayat Perempuan di Cafe Jalan M Isa Palembang

Sementara kasir kafe, Ida menuturkan, Sindi terakhir kali terlihat semalam saat menemani tamunya yang kerap menjadi langganannya bernama Kuyung Heri. Bahkan Kuyung Heri selalu datang untuk ditemani oleh Sindi.

"Semalam dia baru saja mendapat tamu. Tamu tersebut memang sudah jadi langganan Sindi. Namanya Kuyung Heri. Kuyung ini kalau datang biasanya seminggu 2 kali. Memang sudah akrab dengan Sindi orangnya."

"Semalam Kuyung Heri datang bersama temannya. Kalau temannya saya nggak kenal siapa. Sudah dari situ mereka ke atas. Baru paginya saya dapat kabar Sindi sudah ditemukan nggak bernyawa di atas. Mulutnya keluar busa," ungkapnya.

Sementara, Kapolsek Ilir Timur II, Kompol Milwani melalui Kanit Reskrim Ipda Novel. Masih mendalami kasus tersebut. Terutama keterkaitan antara Kuyung Heri karena dianggap sebagai orang terakhir bersama Sindi.

"Kami sedang selidiki dan akan memanggil orang tersebut yang bernama Kuyung Heri."

"Soal kematian Cindi diduga kuat akibat overdosis (OD). Kami belum mengetahui ODnya akibat apa. Saat ditemukan dilantai 2 di salah satu ruang kafe, dari mulut korban mengeluarkan busa," jelasnya.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved