Berita Palembang
OBOROT 2018, Wisatawan Dari 11 Negara Eksplor Tempat Wisata di Palembang
Berkumpul keliling Kota Palembang menjadi keseruan bagi puluhan peserta peneliti dan akademisi di bidang pariwisata
Penulis: Rangga Erfizal | Editor: Siti Olisa
Laporan wartawan Sriwijaya Post Rangga Erfizal
SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Berkumpul keliling Kota Palembang menjadi keseruan bagi puluhan peserta peneliti dan akademisi di bidang pariwisata yang mengikuti konferensi One Road One Tourism (OBOROT) 2018, Minggu (25/11).
Peserta tour keliling kota berasal dari 11 negara, mulai dari Cina, Hong Kong, Malaysia, Thailand, Filipina, Myanmar, Uzbekistan, Korea Selatan, Inggris dan Arab Saudi.
Seluruh peserta hadir mengunjungi beberapa tempat wisata diantaranya, Pulau Kemaro dan Kampung Al Munawar.
• Raih Tiga Juara Masakan Serba Ikan, TP PKK OKU Wakili Sumsel ke Tingkat Nasional
Selain itu peserta juga mengikuti cultural heritage dengan mendatangi Benteng Kuto Besak dan Al Quran Raksasa serta ke beberapa tempat untuk berwisata kuliner di Palembang.
Menurut salah satu peserta asal Hongkong, Ming Kwang mengatakan, potensi yang ada di Palembang saat ini sangat banyak, mulai dari budaya, pariwisata air, hingga tarian khas yang unik.
"Potensi pariwisata banyak disini mulai dari atraksi tarian, budaya tradisional, hotel yang bagus, makanan khasnya enak juga aiportnya sangat nyaman, itu menyenangkan sekali bagi saya," ujarnya kepada Sripo.
• Disebut Tengah Berbadan Dua Lagi, Akhirnya Ashanty Buka Suara Terkait Kabar Kehamilannya
Walaupun baru pertama Kali ke Tanah air Indonesia, Ming Kwang sangat terpukau dengan keindahan kota di Palembang yang banyak tanaman hijau.
"Kalau disini banyak tanaman yang sangat dirawat hijau sekali, Palembang cantik sekali, bahkan ditambah dengan orangnya yang sangat ramah, saat saya tersesat dijalan mereka sangat membantu,"ujarnya.
Namun, dirinya sangat menyayangkan dibeberapa papan jalan di Kota Palembang tidak menggunakan translate bahasa Inggris, yang membuat ia harus bertanya, dan ditambah lagi salah satu sopir taksi tidak bisa menggunakan bahasa asing.
• Disebut Tengah Berbadan Dua Lagi, Akhirnya Ashanty Buka Suara Terkait Kabar Kehamilannya
"Pertama naik taksi, sopir taksi tidak bisa berbahasa asing khususnya bahasa Inggris, tidak tanda-tanda plang nama di kawasan wisata atau jalan tidak juga terdapat bahasa penerjemah," ujarnya.
Sementara, sang penyelenggara acara Direktur Politeknik Pariwisata Dr. Zulkifli Harahap, M.M.Par, mengatakan, tujuan mengajak para peserta tersebut ketempat wisata yang ada di Kota Pempek, tentunya untuk mengenalkan destinasi wisata Sumsel khsususnya Palembang.
Saat ini pemerintah melalui Kementerian Pariwisata ingin membuka pintu wisata Indonesia di 10 wilayah. Untuk itu, dengan adanya konferensi OBOROT dapat mengajak para peserta peneliti dan akademisi di bidang pariwisata ketempat destinasi wisata untuk dapat lebih mengenal Palembang.
• Liga eSport Dunia Games Telkomsel, Ajang Unjuk Gigi Atlet eSport Sumbagsel
"Jadi wisatawan tidak hanya mengenal Bali saja yang jadi tujuan wisatawan mancanegara. Tapi juga daerah lainnya. Termasuk Palembang, Sumsel."
"Tadi kita ajak para peserta wisata kuliner dengan mencoba makan khas Palembang seperti tekwan, model, pindang ikan, Burgo. Selain itu kita juga memperkenalkan tarian-tarian khas budaya kita," ungkapnya.