Berita Palembang

Regulasi SBMPTN 2019 Berubah, Peserta Dites Dulu Baru Daftar

Belum lama ini Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) telah menetapkan kebijakan baru terkait

Penulis: Yuliani | Editor: Siti Olisa
SRIPOKU.COM/YULIANI
Beberapa orangtua calon mahasiswa saat menemani anaknya melakukan verifikasi SBMPTN, di Aula Graha Sriwijaya Unsri Bukit Besar Palembang, Kamis (5/7/2018). 

Laporan wartawan Sripoku.com, Yuliani

SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Belum lama ini Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) telah menetapkan kebijakan baru terkait Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) Tahun 2019.

Keputusan perubahan seleksi masuk PTN tahun depan, khususnya jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) ternyata memberi peluang baik bagi peserta yang akan mengikuti tes seleksi masuk.

Sesuai ketetapan Kemenristekdikti 22 Oktober lalu di Jakarta, Menristekdikti Mohamad Nasir dalam konferensi pers Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2019 di Ruang Sidang Utama, Gedung D Kemenristekdikti, menyampaikan, terdapat sejumlah ketentuan baru berbeda dari tahun sebelumnya.

Baca: Barangnya Jadi Temuan Pesawat Lion Air JT 610 Jatuh, Instagram Diduga Milik Korban Tuai Ucapan Doa

Salah satunya termasuk sistem tes dulu yang dilakukan peserta sebelum mendaftar ke PTN. Ketentuannya adalah tahun 2019 mendatang Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negeri diselenggarakan oleh institusi bernama Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT), dan sistem pelaksanaannya pun berbeda.

"Kalau tahun sebelumnya peserta daftar dulu baru tes, maka ketentuan di tahun 2019 adalah tes dulu kemudian dapat nilai. Nah nilai tersebut dipakai untuk mendaftar ke perguruan tinggi negeri,” ujar Nasir yang dikutip dari sumber website resmi Unsri.

Menurutnya, kebijakan tersebut terkait pengembangan model dan proses seleksi berstandar nasional dan mengacu pada prinsip adil, transparan, fleksibel, efisien, akuntabel, serta sesuai perkembangan teknologi informasi di era digital.

Baca: Berita Palembang : 2 Hari Ditutup, Stasiun DJKA LRT Kembali Dibuka

"Pola seleksi masuk PTN tahun 2019 tetap akan dilaksanakan melalui dua materi tes, yakni Tes Potensi Skolastik (TPS) dan Tes Kompetensi Akademik (TKA). Soal TKA tetap akan menggunakan pilihan Ujian Sains dan Teknologi (Saintek) serta Sosial Humaniora (Soshum)," jelasnya.

Dengan adanya sistem mendaftar setelah melaksanakan tes, membuat potensi besar calon mahasiswa PTN untuk lulus di Fakultas dan Jurusan pilihan mereka.

Seperti yang disampaikan Rektor Universitas Sriwijaya, Prof. Dr. Ir. H. Anis Saggaff, MSCE. Ia mengatakan sistem baru tersebut, mempermudah para peserta dalam mengukur kompetensi diri, sebelum memilih bidang yang dituju.

Baca: Hasil Pertandingan Babak Pertama Sriwijaya FC vs Perseru Serui, SFC Unggul Cepat Menit Awal

"Jadi kalo di Unsri sendiri, sistemnya sama seperti mendaftar suliet atau toefl. Dimana peserta tes akan mendapatkan skor, setelah mereka mendapat skor dan mengetahui hasilnya, barulah bisa mereka melihat batas kemampuan yang di dapat. Lebih besar peluang lolosnya karena mereka mendaftar sesuai hasil nilainya," ujarnya Senin (29/10/2018).

Ia menambahkan, jadwal ujian dilaksanakan bersamaan antara kampus Bukit di Palembang, dan Indralaya Ogan Ilir. Sementara biaya mendaftar belum ada perubahan yakni sebesar Rp200 ribu.

Pelaksanaan tes pun berlangsung dengan sistem berbasis komputerisasi dan nilai hasil tes langsung terlihat.

"Nanti akan ada rapat kembali jika ada informasi lanjutan. Saat ini info sesuai keputusan kementerian, ujian berlangsung tidak lagi secara manual menggunakan kertas, tapi sudah menggunakan komputer, sehingga tidak ada lagi isu rekayasa dan kebocoran soal. Dulu soal ujian dijaga ketat lumayan buat repot, sistem komputer menjadi lebih simple lalu lebih fair dan kepastian diterima lebih besar," jelasnya.

Baca: 29 Rumah Rusak Akibat Angin Kencang di Jakabaring, 2 Hari Warga Tidur Dibawah Guyuran Hujan

Untuk kuota penerimaan mahasiswa baru Unsri sendiri membuka hingga 19.000 kuota, dengan pembagian 400 peserta perkali ujian di Palembang, dan 500 peserta perkali ujian untuk Indralaya. Anis berharap tingkat peserta seleksi akan menembus target.

Sumber: Sriwijaya Post
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved