Berita Palembang
Keluarga FX Ong Tewas Luka Tembak, Kepolisian Perkuat Pengawasan Peredaran Senjata Api
Peristiwa yang menewaskan satu keluarga di Komplek Villa Kebun Sirih Blok A No 18 RT 005/001 Jalan Said Toyib Kelurahan
Laporan wartawan Sripoku.com, Reigan Riangga
SRIPOKU.COM,PALEMBANG-- Peristiwa yang menewaskan satu keluarga di Komplek Villa Kebun Sirih Blok A No 18 RT 005/001 Jalan Said Toyib Kelurahan Bukit Sangkal Kecamatan Kalidoni Palembang, Rabu (24/10/2018) kemarin diduga bunuh diri.
Satu keluarga tersebut ditemukan dengan kondisi luka tembak di kepala. Satu keluarga ini terdiri dari empat orang yang ditemukan tewas yakni suami dan istrinya, serta dua orang anak.
Empat korban tersebut yakni bernama Fransiskus Xaverius Ong (45), Margareth Yentin Liana (43), Rafael Fransiskus (18), dan Kathylin Fransiskus (12) beserta dua ekor anjing peliharaannya Katty dan Snowi juga mati ditembak
Berdasarkan keterangan pihak kepolisian, ditemukan satu selongsong dan satu buah peluru aktif yang masih berada dalam pistol pabrikan Taiwan tersebut.

Baca: Berita Palembang: Mulai Besok Tes Kompetensi Dasar CPNS 2018 Dimulai
Kemudian, ditemukan dua selongsong di kamar korban, serta pihak kepolisian juga mengeluarkan proyektil didalam tubuh ke-empat korban.
Kapolresta Palembang, Kombes Pol Wahyu Bintono HB angkat bicara terkait korban bunuh diri menggunakan senjata apo rakitan, apalagi pabrikan luar negeri.
Menurut Kapolres, masih adanya warga sipil menggunakan senjata api rakitan jenis sofgun meski telah dimodifikasi, sangat disayangkan pihaknya.
"Ini dinamika dalam masyarakat, memegang senjata api itu lihat dulu peruntukannya dan tidak sembarang, kemudian juga harus ada izin dari pihak berwajib," ungkap Kapolres, Kamis (25/10/2018).
Kedepan, pihaknya akan lebih memperketat pengawasan kepada masyarakat, lantaran maraknya peredaran senjata api rakitan.
"Jadi kedepan akan kita tingkatkan pengawasan serta perizinan mengenai warga sipil yang memegang senjata api," jelaa dia.
Menindak lanjuti kasus tersebut serta dari pemeriksan 8 saksi, Wahyu mengatakan, mereka memang sebatas mengetahui kebiasaan- kebiasaan korban Frans.
"Namun yang diperiksa nantinya terus akan kita dalaminya. Proses penyelidikan dan pendalaman ini tidak akan diketahui meski sudah mengarah, sementara belum bisa disampaikan. Berikan kami kesempatan untuk mengusut tuntas kasus ini," tegasnya.
Baca: Berita Empatlawang: Kemenag Empatlawang Ancam tak Keluarkan Buku Nikah Jika Gelar Orgen Malam
Baca: Berita Palembang: Karyawan Fransiskus Ong Ungkap Sempat Diberi 3 Batu Cincin Malam Sebelum Tewas