Berita Palembang
Berita Palembang: Herman Deru Klaim Kabut Asap di Palembang Kiriman dari Kota Tetangga
Kota Palembang dalam sepekan terakhir nampaknya mulai diselimuti kabut asap tipis hingga kualitas udara terasa berbeda dari biasanya.
Penulis: Reigan Riangga | Editor: Sudarwan
Berita Palembang: Herman Deru Klaim Kabut Asap di Palembang Kiriman dari Kota Tetangga
Laporan wartawan Sripoku.com, Reigan
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Kota Palembang dalam sepekan terakhir nampaknya mulai diselimuti kabut asap tipis hingga kualitas udara terasa berbeda dari biasanya.
Meski demikian, Gubernur Sumatera Selatan, Herman Deru mengklaim bahwa kabut asap di kota pempek ini merupakan kiriman dari kota tetangga.
"Asap yang menyelimuti Kota Palembang adalah asap kiriman dari luar kota," jelas Gubernur Sumsel Herman Deru, Kamis (4/10/2018).
Baca: Usai Bercerai Ini Terjadi di Rumah Sule, Video Rizky Febian Masak Sambal & Mie Instan jadi Sorotan
Baca: Tagihan Listrik Membengkak, Pemilik Rumah Salahkan Kucing
"Sumsel kita pastikan zero asap," tambah Herman Deru.
Sementara itu, dari informasi aktual cuaca bandara SMB II Palembang, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Palembang menyebut bahwa udara ibu kota Provinsi Sumsel saat ini tengah berkabut alias kabur dengan jarak pandang 800 M.
Selain itu, untuk suhu terpantau 25 C, titik embun 25 C dengan tekanan udara 1010 hpa.
Baca: Via Vallen Nyanyikan milik BLACKPINK Versi Dangdut Koplo, Netizen Terpukau dengan Rap-nya
Baca: Pernah Viral Lalu Menghilang, Begini Nasib Eyang Subur Sekarang, hingga Tak Pernah Keluar Kamar
Baca: Ingat Tegar ‘Pengamen Jalanan? Hartanya Pernah Dibawa Lari, Lama Menghilang Nasibnya jadi Begini
Kondisi tersebut sedikit berbeda biasanya, dimana dalam kondisi normal jarak pandang mencapai 5 km.
Kepala Posko Media Penanganan Karhutla Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel, Ansori mengatakan, kini pihaknya masih menyediakan enam helikopter guna memadamkan kebakaran hutan dan lahan di wilayah Sumsel.
Sedangkan jumlah personil secara keseluruhan anggota adalah 8.444 orang.
Pemadaman darat masih dimaksimalkan dan tim darat yang terdiri dari TNI, BPBD, Manggala Agni anggota lainnya tetap konsisten dan maksimalkan upaya pemadaman.
"Wilayah yang sulit kita jangkau itu di daerah OKI," ujarnya.
===