Ayo Deteksi Dini Katarak, Caranya Mudah dan Simpel, Pakai Metode ini
Untuk itu penduduk Indonesia lebih rentan terkena katarak lebih cepat, karena kita tinggal di negara tropis.
SRIPOKU.COM-- Katarak adalah kekeruhan lensa disebabkan proses penuaan atau sebab lain, sehingga menyebabkan penurunan tajam penglihatan sampai terjadi kebutaan.
Katarak biasanya terjadi mulai pada usia di atas 40 tahun, atau setelah benturan pada bola mata.
Sehingga katarak dapat disebut sebagai penyakit yang mengiringi proses penuaan.
Baca: Chinese Taipei Open 2018, 4 Wakil Indonesia Beguguran, Berkut Hasil Lengkapnya
Namun pada kasus tertentu, katarak dapat terjadi pada bayi dan anak yang biasanya merupakan kelainan sejak lahir.
Nah, salah satu yang dapat menyebabkan katarak ialah seringnya terpapar sinar ultraviolet, seperti tinggal di daerah pesisir.

Untuk itu penduduk Indonesia lebih rentan terkena katarak lebih cepat, karena kita tinggal di negara tropis.
Menurut hasil survey kebutaan Rapid Assessment of Avoidable Blindness (RAAB) 2014-2016 di 15 provinsi, antara usia 50 tahun keatas, diketahui bahwa angka kebutaan mencapai 3%.
Penyebab kebutaan terbanyak adalah katarak 81%, diikuti oleh kelainan segmen posterior non RD 5,8% kekeruhan kornea non trachoma 2,8%, kelainan bola mata/SSP abnormal 2,7%, glaukoma 2,5% dan kelainan refraksi 1,7%.
Bagaimana tanda dan gejala gangguan penglihatan katarak?
- Penglihatan/pandangan mata kabur, suram atau seperti ada bayangan awan atau asap.
- Sulit untuk melihat pada malam hari
- Mata menjadi sangat sensitif terhadap cahaya
- Ada lingkaran putiih saat memandang sinar
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1737503/original/056861000_1507798634-Katarak.jpg)
- Lensa kacamata sering tidak jelas atau harus lebih sering diganti
- Penglihatan mata menjadi ganda