Rahim Turun atau Peranakan Turun, Begini Gejala, Faktor Dan Cara Mengobatinya
Ringan beratnya gangguan ini, bergantung pada derajat turunnya rahim dari posisi semula.
SRIPOKU.COM-- Anda mungkin sudah tidak asing mendengar tentang penyakit rahim turun/peranakan turun, atau dalam istilah medis disebut prolaps uteri.
Prolaps uteri atau peranakan turun terjadi ketika otot dasar panggul dan ligamen meregang serta melemah, sehingga tidak lagi mampu menyanggah rahim.
Akibatnya, rahim akan turun atau menonjol keluar dari vagina, inilah keadaan yang disebut rahim turun atau peranakan turun.
Prolaps uteri dapat terjadi pada wanita dari segala usia.

Tetapi sering mempengaruhi wanita pascamenopause, yang telah memiliki satu atau lebih persalinan pervaginam (normal).
Ringan beratnya gangguan ini, bergantung pada derajat turunnya rahim dari posisi semula.
Tingkatan pertama tergolong masih ringan, yakni posisi rahim turun, tetapi masih berada dalam vagina.
Tingkatan kedua, posisi rahim turun dan tampak di lubang vagina.
Sementara tingkatan ketiga, rahim turun hingga menyembul dari lubang vagina.
Yang paling parah adalah tingkatan keempat di mana rahim keluar seluruhnya dan menggantung di luar vagina.

Lalu, inilah gejala lebih spesifik dari peranakan turun ini:
- Terasa ada jaringan yang menonjol dari vagina
- Masalah berkemih, seperti sulit menahan pipis (inkontinensia urine)
- Kesulitan buang air besar
- Merasa seolah-olah ada sesuatu di dalam vagina.
