Berita OKUS

Kisah Perjuangan Anak Pasangan Buruh Cuci & Tukang Ojek di OKUS Lulus Tes IPDN

Seorang anak yang berasal dari keluarga kurang mampu Bertonie (20) menjadi salah satu dari 3 anak yang lulus tes Institut Pemerintah Dalam Negeri

Penulis: Alan Nopriansyah | Editor: pairat
KOLASE SRIPOKU.COM/ALAN NOPRIANSYAH
Rosita (41) orang tua Tonie (20) yang kesehariannya sebagai buruh cuci pakaian, Jumat (31/8/2018). 

Laporan wartawan Sripoku.com, Alan Nopriansyah

SRIPOKU.COM, MUARADUA-- Seorang anak yang berasal dari keluarga kurang mampu Bertonie (20) menjadi salah satu dari 3 anak yang lulus tes Institut Pemerintah Dalam Negeri (IPDN) Jati Nagor Bandung tahun 2018.

Berasal dari latar belakang keluarga kurang mampu dengan ayah berprofesi sebagai buruh dan tukang ojek serta ibu sebagai tukang cuci pakaian di lingkungan rumahnya,  dirinya nekat mengambil peluang tes.

Putra sulung pasangan Rosita Liana (41) dan Kemas Tambat (44) tinggal bersama orang tua dan satu adiknya di lingkungan IX Kampung Rengas, Kelurahan Pasar Muaradua Kecamatan Muaradua, yang tinggal di bawah rumah neneknya, dengan berlantai semen dengan perabotan rumah seadanya.

Tempat tinggalnya hanya berlantai semen dengan ruang tamu disekat kain serta kursi plastik yang telah kusam serta perabotan yang seadanya.

Bertonie memang telah berprestasi sejak SD, dengan selalu peringkat pertama. Lulusan SMA Negeri 1 Muaradua ini selalu masuk di peringakt 10 besar sejak SMP, berlanjut diperguruan tinggi ia mengambil jurusan Pemerintahan Fakultas Ilmu Pemerintahan Fisip di Universitas Lampung (Unila), namun semua biaya perkuliahan ia tanggung sendiri.

Baca: Hasil Undian Liga Champions 2018-2019 Keluar, Ini Daftar Tim yang Sial dan Beruntung

Baca: SEDANG BERLANGSUNG, Tonton Live Streaming Final Cabor Sepatu Roda di Asian Games 2018 Disini

Memenuhi kebutuhan sehari-hari dan mencukupi biaya perkuliahan ia bekerja sebagai tukang parkir dan petugas kebersihan di gedung tempat suatu kegiatan Kota Lampung.

Kendati demikian Bertonie, dapat mencukupi kebutuhannya sehari-hari tanpa menyusahkan kedua orang tuanya yang hingga saat ini menjalani semester V. Orangtuanya yang bekerja serabutan yang menyebabkan Bertonie untuk mandiri di Kota Rantau.

"Saat ini ia masih kuliah di semester V, namun ia jarang meminta kiriman uang, saat ditanya persedian uang ia mengaku masih ada,"kata Ibunya Rosita saat disambangi Sripoku.com, Jumat (31/8/2018) sore.

Dikatakan Rosita, anak sulungnya tersebut memang tak ingin merepotkan orang tua, mendaftar Tes IPDN pun secara diam-diam setelah ditengah perjalanan baru ia memberitahu orang tuanya.

Diceritakan Rosita, dalam menjalani masa tes banyak liku-liku yang ditemui anaknya tersebut, mulai dari kehabisan uang sehingga terpaksa meminjam uang pada temannya hingga kehilangan dompet dalam perjalanan saat menjalani proses tes.

"Kemaren hilang dompet di travel saat mau pergi tes ke Palembang, bahkan saat meminjam uang pada temannya karena kehabisan uang,"kata Rosita lagi.

Saat ditanya kenapa tidak menghadiri undangan kelulusan anaknya hari ini, Rosita mengaku karena keterbatasan biaya.

"Uangnya nggak cukup itu juga didapat dari pinjaman ke tetangga, hari ini yang pergi cuman bapaknya Tonie dan saudara suami saya"kata Rosita.

Dikenal tetangga sebagai anak yang baik, kabar lulusnya Bertonie juga disyukuri Buk Nur, dengan rela berpuasa sebagai wujud syukur atas lulusnya tetanggganya.

"Kemaren memang sempat janji akan puasa Senin-Kamis kalau Tonie lulus, sebagai rasa syukur,"kata Buk Nur.

Di kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, sebanyak 227 orang yang mengikuti proses tes, yang diseleksi menjadi 6 orang hingga dinyatakan lulus sebanyak 3 orang termasuk Tonie. (*)

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved