Asian Games 2018
Riska Andriyani dan Nur Meni Sumbang Medali Perunggu Kano Sprint Asian Games 2018
Duet Riska Andriyani dan Nur Meni berhasil mendulang medali perunggu di cabang olahraga Kano Sprint Asian Games 2018.
Penulis: RM. Resha A.U | Editor: Sudarwan
Laporan wartawan Sripoku.com, RM Resha AU
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Duet Riska Andriyani dan Nur Meni berhasil mendulang medali perunggu di cabang olahraga Kano Sprint Asian Games 2018.
Turun di nomor Kano Ganda (C2) 500 meter putri, Kamis (30/8/2018), kolaborasi keduanya berhasil menyumbang medali dari cabor yang digelar di Jakabaring Rowing & Canoeing Reggata Course tersebut.
Baca: Kuburkan Putranya, Ahmad Albar Turun Langsung ke Liang Lahat. Rini S Bono Saksikan Lewat Video Call
Apalagi, hasil yang mereka torehkan menjadi pengobat dahaga di saat rekan kompatriotnya yang lain tak bisa mempersembahkan medali.
Kendati ‘hanya’ perunggu, mereka harus mati-matian mendapatkan hal tersebut.
“Kesulitannya karena angin, karena (postur) kita lebih kecil dari negara lain. Tapi itu ga masalah untuk kita,” ujar Riska usai pertandingan.
Menurut Riska, angin cukup kuat berhembus dari sisi kiri perahu yang mereka tumpangi.

Baca: Jadwal Pertandingan Persahabatan Persija Jakarta vs Selangor FA, Laga Titik Awal Hubungan Baik
Belum lagi pedal mereka yang mengayuh terbiasa di sisi kiri-kiri, berbeda dengan negara lain yang mengayuh dari sisi dan kanannya sehingga lebih seimbang.
“Ini yang terbaik, karena kita cukup sulit juga melawan angin,” tambahnya.
Berbeda dengan Nur Meni, Riska masih akan berjuang di nomor Kano Tunggal (C1) 200 Meter Putri.
Baca: Begini Isi Surat Edaran Kemenag Terkait Aturan Pengeras Suara di Masjid dan Mushola
Ia berharap, target emas yang dipatoknya secara pribadi dapat terwujud.
“Yang pasti kita masih tetap harus berjuang,” jelasnya.
Hal yang sama diamini oleh Nur Meni. Selain faktor angin, pesaing lainnya juga menjadi hambatan mereka dalam berusaha memasuki garis finish.
Sebut saja China, Uzbekistan dan lain-lain yang notabenenya langganan masuk di kejuaraan dunia.
“Kalau China jam terbangnya di atas kita. Mereka peringkat 2 setelah Jerman, sedangkan kita peringkat ke-7,” tutur atlet berusia 26 tahun ini.
Baca: Timnas U-23 Jepang Vs Korea Selatan, Babak Final Sepak Bola Asian Games 2018, Besok
Namun hal tersebut baginya bukan menjadi alasan.
Meski mematok target emas di dalam pribadinya, ia merasa cukup puas dapat mempersembahkan perunggu sebagai hasil akhirnya di Asian Games 2018 ini.
“Kita tetap semangat, semoga Dayung Indonesia tetap the best,” jelasnya.