Nyaris Bubar Koalisi! Begini Cara Apik Prabowo Yakinkan SBY Kembali Bersatu, Cukup 30 Menit

Koalisi Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dengan Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) nyaris pecah.

Editor: Candra Okta Della
DOK GERINDRA
Pertemuan antara Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin, (30/7/2018). 

SRIPOKU.COM - Koalisi pasangan bakal calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, "PAS" memiliki cerita panjang untuk membangun kebersamaan empat partai politik.

Koalisi bermula dari saling mengunjungi antara Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dengan Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Kemudian berturut-turut menemui Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan dan Presiden PKS Sohibul Iman.

Dalam awal-awal pertemuan, nama pasangan Prabowo-Agus Harimurti Yudhoyono sempat mencuat. 

Namun, seluruh partai mengatakan bahwa masih ada komunikasi politik yang harus dijalankan secara baik dan intensif.

Di tengah perjalanan, Ijtima Ulama yang digawangi Gerakan Nasional Penyelamat Fatwa (GNPF) menyampaikan hasil dua nama, yakni Salim Segaf Al-Jufri dan Ustaz Abdul Somad.

Ketiga partai, dalam beberapa pernyataan tetap mempertahankan nama calonnya masing-masing. Kendati, pilihan berada di tangan Prabowo sebagai capres.

Belum sampai di situ, tim kecil pun dibentuk untuk membuat visi dan misi pasangan calon.

Pertemuan empat sekjen koalisi dilakukan beberapa kali guna konsolidasi dan penjabaran visi dan misi.

Jelang akhir masa pendaftaran, gesekan terjadi antara Partai Demokrat dengan tiga partai koalisi lainnya.

Wasekjen Demokrat, Andi Arief menyatakan bahwa ada mahar politik yang diberikan oleh Sandiaga Uno kepada PKS dan PAN, besarnya mencapai Rp 500 miliar.

Sebutan Prabowo sebagai "Jenderal Kardus" pun tak terhindarkan.

"Jenderal Kardus punya kualitas buruk. Kemarin sore bertemu Ketum Demokrat dengan janji manis perjuangan. Belum ada dua puluh empat jam mentalnya jatuh ditubruk uang Sandi Uno untuk meng-entertain PAN dan PKS," cuitnya.

Kedua partai yang disebut langsung merespon dan mengatakan bahwa hal tersebut fitnah dan tanpa dasar.

PAN dan PKS meminta kepada Andi Arief untuk meminta maaf secara terbuka.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved