Berita Palembang

Kapolda Sumsel Tegaskan Kotak Suara Dilarang Menginap di TPS

Rapat Fokopinda Sumsel diantaranya Gubernur Sumsel Alex Noerdin, Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara

Penulis: Welly Hadinata | Editor: pairat
istimewa
Ilustrasi Tempat Pemungutan Suara (TPS). 

Laporan wartawan Sripoku.com, Welly Hadinata

SRIPOKU.COM, PALEMBANG-- Rapat Fokopinda Sumsel diantaranya Gubernur Sumsel Alex Noerdin, Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara, Pangdam II Sriwijaya Mayjen TNI AM Putranto, Ketua KPU Sumsel Ashpani, membahas persiapan terakhir untuk penyelenggaraan Pilkada serentak di Sumsel.

Bertempat di Mapolda Sumsel, Selasa (26/6), Fokopinda Sumsel menyatakan persiapan Pilkada serentak di Sumsel sudah siap dilaksanakan. Ini merupakan cek terakhir untuk seluruh penyelenggara.

Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara menegaskan, dalam pilkada 2018 seluruh panitia penyelenggara tidak diperbolehkan menginapkan kotak suara di TPS terlebih lagi di hotel.

"Saya ingatkan tidak ada kotak suara yang menginap di TPS. Apalagi menginap di hotel dan itu pernah terjadi. Hal ini, bisa menimbulkan kecurigaan dari para paslon. Makanya, anggota sudah saya perintahkan untuk mengawal ketat kotak suara," ujar Zulkarnain.

Anggota yang didorong untuk melakukan pengamanan, juga harus koordinasi dengan KPPS. Sehingga pengamanan dan pengawalan terhadap kotak suara dapat terjamin.

Terlebih dalam pelaksanaannya anggota juga harus melakukan pengawasan dengan ketat. Tujuannya agar tidak ada kecurigaan dari pihak paslon.

Dengan adanya pengawalan yang ketat, tidak akan ada kecurangan yang timbul dalam pilkada 2018. Karena meman, pengamanan dan pengawalan sudah dilakukan secara maksimal tanpa ada keberpihakan kepada salah satu paslon.

"KPU, Banwaslu, Polda dan Kodam dan Pemprov sudah berkoordinasi untuk persiapan terakhir penyelenggaraan Pilkada di Sumsel. Pendinstribusian logistik tidak ada masalah dan sudah sampai ke desa-desa. Untuk keamanan, anggota juga sudah di dorong dan merapat ke masing-masing TPS," ujar jenderal bintang dua ini.

Sementara itu Pangdam II Sriwijaya Mayjen TNI AM Putranto menegaskan, netralitas TNI dalam Pilkada ini menjadi prioritas. Bila ada oknum prajurit TNI yang tidak netral, bisa langsung dilaporkan. Maka oknum tersebut akan diberikan sanksi yang sangat tegas.

"Harapanya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Prajurit juga sudah digeser untuk melakukan pengamanan, terlebih untuk di Empatlawang juga sudah digeser 300 prajurit," ujarnya.

Baca:

Mencuri Celengan Berisi Uang Rp 15 Juta Milik Tetangganya, Pria Ini Dapat Hukuman Ini

DonaldTrump Diduga Akan Pecat Sarah Sanders Jubirnya Karena Alasan Ini

Jenderal bintang dua ini juga meminta kepada masyarakat untuk menjaga keamanan dan kedamaian dalam pilkada ini. Bila Sumsel aman, maka pada saat Asian Games mendatang bisa menjadi tolok ukur keamanan di Sumsel.

Begitu pula untuk peran serta media dalam mempublikasikan pilkada ini, dapat memberikan pemberitaan yang menyejukan dan menciptakan kondisi yang aman dan kondusif.

Ketua KPU Sumsel Aspahani menuturkan, KPU Sumsel telah menetapkan DPT sebanyak 5.652.693 mata pilih dalam pilkada Sumsel 2018. DPT yang ditetapkan ini, terdaftar sebagai penduduk yang menggunakan E-KTP.

"KPU Sumsel sekarang ini sudah memiliki aplikasi untuk mengetahui jumlah pemilih. Kemungkinan masih ada yang tidak identik dan itu bisa terjadi. Tetapi, itu dibersihkan dengan melalui crosscek NIK. Penetapan DPT juga dilakukan semaksinal mungkin, sehingga DPT dapat lebih baik," ungkapnya.

Bila masih ada satu orang yang memiliki hak beberapa kali untuk mekilih dilapangan, maka akan dicoret. Hal ini sudah diintruksikan kepada seluruh panitia penyelengara. Tujuannya, agar orang tersebut tidak bisa menggunakan haknya lebih dari satu kali.(*)

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved