Pimpinan JAD Aman Abdurrahman Dihukum Mati, Ngeri! Ini 4 Teroris yang Sudah Lebih Dulu Dieksekusi

Pimpinan JAD Aman Abdurrahman Dihukum Mati, Ngeri! Ini 4 Teroris yang Sudah Lebih Dulu Dieksekusi

Editor: Fadhila Rahma
Aman Abdurrahman 

SRIPOKU.COM - Terdakwa kasus aksi terorisme di Thamrin, Jakarta, Oman Rochman alias Aman Abdurrahman alias Abu Sulaiman dituntut hukuman mati oleh jaksa penuntut umum (JPU).

Sidang pembacaan tuntutan digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jumat (18/5/2018).

"Menuntut supaya majelis hakim menjatuhkan pidana kepada terdakwa Oman Rochman alias Aman Abdurrahman alias Abu Sulaiman dengan pidana mati," ujar jaksa Anita Dewayani membacakan tuntutan.

Jaksa menilai, perbuatan Aman telah melanggar dakwaan kesatu primer dan dakwaan kedua primer.

Dakwaan kesatu primer yakni Aman dinilai melanggar Pasal 14 juncto Pasal 6 Perppu Nomor 1 Tahun 2002 yang telah ditetapkan menjadi UU Nomor 15 Tahun 2003 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme sebagaimana dakwaan kesatu primer.

Sementara dakwaan kedua primer, Aman dinilai melanggar Pasal 14 juncto Pasal 7 Perppu Nomor 1 Tahun 2002 yang telah ditetapkan menjadi UU Nomor 15 Tahun 2003 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme.

Amrozi dan Imam Samudra

Sejak terjadinya bom di Kedubes Filipina pada 1 Agustus 2000, Indonesia pengadilan di Indonesia sudah beberapa kali menjatuhkan hukuman bagi para pelaku terorisme.

Sebagian besar dijatuhi hukuman penjara. Hanya segelintir yang dijatuhi hukuman mati.

Bahkan sampai saat ini, baru tiga teroris yang dijatuhi hukuman mati, yaitu Amrozi bin Nurhasyim, Imam Samudra, dan Huda bin Abdul Haq alias Mukhlas.

Ketiga orang yang terbukti menjadi otak dari kasus bom Bali yang menewaskan ratusan orang tersebut dieksekusi pada 2008 di Nusakambangan.

Bukan yang pertama

Namun, jika menghitung sejak Indonesia merdeka, ketiganya bukanlah narapidana terorisme yang pertama kali dihukum mati.

Jauh sebelum itu, tepatnya pada tahun 1991, Indonesia untuk pertamakalinya mengeksekusi mati seorang terpidana kasus terorisme.

Dia adalah Azhar bin Muhammad atau Imran bin Muhammad.

Azhar bersama dengan empat orang rekannya membajak pesawat Garuda Indonesia jurusan Jakarta-Medan.

Kelimanya yang mengidentifikasi diri sebagai anggota kelompok Islam ekstremis Komando Jihad naik dari Bandara Palembang saat pesawat transit. (INTISARI.ID)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved