Berita Palembang

PT Rompoen Enam Bersaudara Lakukan Hal Ini Cegah Karhutla di Sumsel

Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) memang menjadi momok yang menakutkan bagi masyarakat maupun pelaku usaha perkebunan

Penulis: Wahyu Kurniawan | Editor: pairat
SRIPOKU.COM/WAHYU KURNIAWAN
PT. Rompoen Enam Bersaudara sudah mengantisipasi Karuhtla, Selasa (5/6/2018) 

Laporan wartawan Sripoku.com, Wahyu Kurniawan

SRIPOKU.COM, GELUMBANG-- Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) memang menjadi momok yang menakutkan bagi masyarakat maupun pelaku usaha perkebunan.

Pasalnya ditahun 2015 karhutla di Sumatera Selatan (Sumsel) menjadi salah satu kebakaran terhebat pada tiga tahun lalu.

Kini banyak perusahaan perkebunan sudah mengantisipasi agar tidak terjadi kebakaran yang begitu dahsyat, pencegahan pun dilakukan seperti memberikan pelatihan pemadaman api maupun melengkapi fasilitas yang ada di perusahaan supaya tidak adanya api yang membesar.

PT. Rompoen Enam Bersaudara perusahaan yang mengelola perkebunan sawit di Kabupaten Muaraenim telah mengantisipasi hal tersebut.

Semua peralatan pun sudah dipersiapkan, diantaranya sebuah mobil damkar, tiga buah trailer tank, tiga pompa besar dengan tekanan 150 meter semprotan air, dan 21 pompa air kecil.

Baca:

Viral, Dijambret, Pelakunya Tertangkap & Dipukuli Warga, Nenek Renta ini Ucap Hal Mengharukan

Meski Masih Bermasalah Dua Fly Over Keramasan dan Simpang Bandara Fungsional

Windra Y. Tarigan, Senior Manager PT. Roempoen Enam Bersaudara mengatakan agar tidak terjadi kebakaran hutan dan lahan pihaknya sudah melakukan pelatihan terhadap karyawan, 15 orang karyawan ikut pelatihan khusus dari korem setempat dan 30 lagi dilatih oleh perusahaan sendiri.

"Jadi 45 karyawan kita sudah kita berikan pelatihan untuk mengantisipasi karhutla, kita juga ada petugas yang patroli setiap harinya untuk melihat kondisi perkebunan,"jelasnya saat ditanyai di kantornya. Selasa (5/6/2018).

lanjutnya lagi, perusahaan yang memiliki luas 6.751 hektare kebun sawit ini benar-benar serius untuk menghadapi persaingan kualitas, dimana sudah menggunakan bibit unggul seperti lonsum dan lain-lain, membudiayakan kelapa sawit dengan cara pemupukan, tata kelola air air yang bersih, dan menjaga ekosistem alam.

"Kalau ada yang bilang sawit itu tidak ramah lingkungan, itu hanya black campaign dari mereka yang ingin menjatuhkan perekonomian, buktinya masyarakat terbantu dengan adanya perkebunan kelapa sawit,"ujarnya.(*)

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved