Berita Lahat

Masalah Anggaran, Bulan Ramadan 2018 di Kabupaten Lahat Dipastikan Tak Ada Sidak Pasar  

Permintaan akan makanan sangat tinggi dan sangat rentan terjadinya perbuatan curang yang dilakukan oleh okmnum pedagang nakal

Penulis: Ehdi Amin | Editor: Reigan Riangga
SRIPOKU.COM/EHDI AMIN
Ketua YLKI Lahat, Sanderain Syafe'i. 

Laporan Wartawan Sripoku.com, Ehdi Amin

SRIPOKU.COM, LAHAT - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Lahat, sangat menyayangkan sikap Pemkab Lahat melalui Dinas terkait yang meniadakan inspeksi mendadak (Sidak) pasar diawal ramadan 2018.

Padahal, selain hal ini sangat penting, baik penjual dan pembeli kegiatan tersebut merupakan program rutin yang dilakukan bersama tim gabungan.

"Ya, kita sudah konfirmasi ke Dinas Ketanan Pangan Pemkab Lahat. Tak ada Sidak pasar lantaran tidak memiliki anggaran atau biaya untuk melakukan kegiatan tersebut, Tentu kondisi sangat miris dan disayangkan sekali," sesal Ketua YLKI Lahat, Sanderson Syafe'i, Jumat, (1/6).

Menurut Sanderson, selama ramadan aktifitas jula beli di pasar selama ramadan apalagi jelang lebaran nanti meningkat.

Baca: Ini Daftar 5 Negara yang Dijagokan Sebagai Juara Piala Dunia 2018

Permintaan akan makanan sangat tinggi dan sangat rentan terjadinya perbuatan curang yang dilakukan oleh okmnum pedagang nakal yang ingin mencari keuntungan dengan memanfaatkan momen tersebut.

Dilakukan pengawasan saja masih ada kecurangan apalagi jika tidak sama sekali.

"Kenapa sidak ini sangat penting untuk mencegah kecurangan. Untuk memberika rasa aman dan nyaman bagi konsumen selama berbelanja baik soal kualitas dan kesehatan barang yang dibeli maupun soal harga."

"Tapi ya tadi karena gak ada duitnya maka ga ada sidak," ujar Sanderson.

Baca: Kedapatan Sembunyikan Sabu di Saku Celana, Pengedar Narkoba di Musirawas Ini Ditangkap

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Hasnul Basri tak menapik tak adanya Sidak pada ramadan tahun 2018 ini, lantaran tak ada anggaran.

Diungkapkan Hasnul, dalam sidak tidak hanya pihaknya tapi juga melibatkan tim lain seperti aparat ke Polisian, BPOM dan tim lain.

Tak hanya itu, pihaknya juga tidak memiliki alat yang digunakan dalam sidak dan itu hanya di BPOM Palembang.

"Tidak bisa dipungkiri dalam Sidak butuh dana dan kita tidak punya anggaran untuk itu," ujarnya.

Baca: Dengar Ibu Sekarat, Wanita ini Kaget Sopir Taksi Online Lakukan ini Sampai Rela Tak Dibayar

Kendati demikian, Hasnul menegaskan Dinasnya akan berupaya maksimal dalam melakukan pengawasan transaksi jual beli. Dirinya berharap warga bisa menjadi pembeli yang cerdas dan tetap waspada akan kemungkinan kecurangan.

"Sebenarnya kalau kita pengawasan lebih kepada buah segar," tuturnya. 

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved