Pemilihan Gubernur Sumsel
Ini Alasan Paslongub Ishak-Yudha Bertekad Perjuangkan Aspirasi Perempuan di Sumsel
Ishak-Yudha, siap perjuangkan aspirasi perempuan Sumsel di segala bidang.
Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Ahmad Sadam Husen
SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Menyadari perempuan di Sumsel mempunyai pengaruh yang signifikan dalam pembangunan, Cagub Sumsel Nomor Urut 3, Ir. H. Ishak Mekki, MM, bertekad untuk memperjuangkan aspirasi perempuan dengan lebih luas lagi.
“Ishak-Yudha, siap perjuangkan aspirasi perempuan Sumsel di segala bidang,” kata Ishak, Sabtu (18/5/2018).
Seperti diketahui, jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) untuk Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sumatera Selatan (Sumsel) pada 27 Juni 2018 mendatang telah ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebanyak 5. 649. 682 pemilih, dimana sebanyak 2.869. 834 ialah pemilih perempuan.
Ishak yang berpengalaman menjabat sebagai Ketua Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan Tindak Pidana Perdagangan Orang (GT-PPTPPO) Sumsel ini menyatakan akan melindungi perempuan dari kekerasan yang struktural maupun kultural.
Artinya perempuan harus dikembangkan pengetahuan dan potensinya.
Cagub yang berpasangan dengan Calon Wakil Gubernur (Cawagub) sekaligus mantan Ketua HIPMI Sumsel, Yudha Pratomo Mahyuddin ini, menerangkan bahwa mereka mempunyai program yang mendukung keberadaan UMKM.
Seperti memberikan bantuan pelatihan dan pinjaman tanpa bunga serta agunan.
“Di sinilah nanti kita bisa sesuaikan porsinya bagaimana mendukung pelaku UMKM yang perempuan atau mempunyai fokus usaha di bidang perempuan,” jelas Ishak.
===
Harapan dari banyaknya perempuan yang terjun ke dunia usaha, kata mantan Bupati Ogan Komering Ilir (OKI) ini, tentu akan berdampak pada kemandirian ekonomi perempuan, yang berarti dapat membantu suami atau kepala keluarga juga nantinya.
“Dengan begitu saya berharap kekerasan terhadap perempuan atau tingkat perceraian di Sumsel dapat terus ditekan atau diminimalisir,” ujar Ishak.
Selain faktor ekonomi, perhatian kepada perempuan juga dapat dilakukan dengan mendukung perempuan agar dapat mengenyam pendidikan yang tinggi.
Ishak-Yudha berkimitmen ke depan akan mengawal ketat pendidikan gratis dan fasilitas atau sarana prasarana penunjang pendidikan yang juga harus gratis.
“Mengapa pendidikan tinggi ini penting bagi perempuan, karena saya mengingat dan percaya kata Wakil Presiden Indonesia yang pertama, Muhammad Hatta, yang mengatakan mendidik perempuan sama seperti mendidik satu generasi,” terang Ishak.
===