Ini 6 Fakta Gereja Dibom di Surabaya, Kronologi, Barang Bukti Hingga Sosok Misterius Datangi Pelaku
Pelaku bom bunuh diri ternyata merupakan satu keluarga dan tinggal di Rungkut Asri, Surabaya, dan terdiri dari 6 orang.
Penulis: Tresia Silviana | Editor: Tresia Silviana
SRIPOKU.COM, SURABAYA - Teror bom yang terjadi di tiga gereja di Surabaya yaitu Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela di Ngagel, Gubeng, Surabaya, GKI Jl Diponegoro dan GPPS Jl Arjuno Surabaya.
Hingga kini teror bom bunuh diri menurut data terakhir sudah menyebabkan 14 orang meninggal, 39 orang luka-luka, 30 kendaraan tebakar.
Informasi yang baru saja didapat, saat ini Presiden Republik Indonesia, Jokowi Dodo saat ini sudah berada di Jawa Timur tepatnya di RS Bhayangkara untuk melihat kondisi para korban bom bunuh diri.
Dalam kunjungan tersebut Jokowi meminta pihak Kepolisian untuk menginvestigasi dan mengusut hingga tuntas aksi dari ledakan bom atom tersebut.
Dalam waktu bersamaan, Kapolri Jenderal Tito Karnavian menegaskan insiden serangan bom di 3 gereja Surabaya, Jawa Timur, merupakan serangan bom bunuh diri.
Namun ia menyebutkan, jika aksi peledakan bom itu dilakukan dengan cara yang berbeda-beda.
Lanjutnya, Tito menjelaskan, para pelaku di 3 gereja itu diduga merupakan satu keluarga.
Keluarga ini dikomandoi oleh kepala keluarga mereka bernama Dita Supriyanto.
Berikut ini Sripoku.com rangkum beberapa fakta terkait teror bom di Surabaya.
1. Pelaku satu keluarga, terdiri dari 6 anggota keluarga
Dilansir dari Surya, pelaku ternyata merupakan satu keluarga dan tinggal di Rungkut Asri, Surabaya, dan terdiri dari 6 orang.
"Alhamdulilah, dari identifikasi sudah diketahui. Pelaku satu keluarga yang melakukan serangan ke tiga gereja," sebut Tito saat mendampingi Presiden RI Joko Widodo di RS Bhayangkara Polda Jatim, Minggu (13/5/2018) petang.
Ke 6 orang tersebut adalah :
Dita Supriyanto (47)
Puji Kuswati (43)