Setiap Jelang Ramadhan, Harga Ayam di Pagaralam Selalu Naik

Laporan wartawan Sripoku.com, Wawan Septiawan

SRIPOKU.COM, PAGARALAM -- Bulan Suci Ramadhan sebentar lagi akan tiba. Dijadwalkan umat muslim akan memasuki Ramadhan pada pertengahan Mei mendatang.

Meskipun masih beberapa minggu lagi, namun sudah ada sejumlah kebutuhan yang mengalami kenaikkan.

Mulai dari sembilan bahan pokok (Sembako) dan kebutuhan lainnya juga mulai mengalami kenaikkan harga. Seperti harga besar saat ini mulai mengalami kenaikan, dari Rp10 ribu per kilogram saat ini ada yang Rp12 ribu per kilogram tergantung jenis berasnya.

Tidak hanya itu, harga telur juga mulai mengalami kenaikkan, sebelumnya hanya Rp35 ribu per karpet saat ini mencapai Rp38 ribu sampai Rp40 ribu per karpet.

Bakhan bukan saja harga telur yang sudah mulai naik, namun harga ayam petelurnya juga mulai mengalami kenaikkan.

Pantauan Sripoku.com, Sabtu (21/4/2018) menyebutkan, saat ini harha ayam pramuka dipasar Kota Pagaralam mencapai Rp38 ribu per ekor. Padahal sebelumnya Rp34 ribu per ekornya.

Kondisi ini memang selalu terjadi saat jelang Ramadhan. Bahkan diprediksi usai hari raya nanti harganya akan kembali mengalami kenaikkan.

Baca:

Gelar Festival Seni, Bupati Syahril Ajak Lestarikan Budaya Kabupaten Empatlawang

Sering Nonton Porno, Mahasiswa Ini Nekat Cabuli Bocah di Bawah Umur

"Ini baru dua hari naik harganya pak, memang setiap kali jelang ramadhan ayam pramuka ini harganya pasti naik pak," ujar Junai salah satu pedagang ayam di Pasar Nendagung kepada Sripoku.com.

Bahkan pihaknya memastikan harganya akan kembali naik saat ramadhan dan jelang hari raya Idul Fitri nanti. Pasalnya kebutuhan ayam ini akan meningkat saat momen tersebut.

"Usai lebaran pasti akan naik lagi, pasalnya usai lebaran akan banyak hajatan pernikahan di Pagaralam. Jadi banyak yang butuh ayam ini pak," jelasnya.

Sementara itu, Kepala Disperindagkop Kota Pagaralam, Saidi Amrullah mengatakan, pihaknya akan memantau harga seluruh kebutuhan jelang Ramadhan nanti.

Hal ini dilakukan agar tidak ada oknum-oknum yang memanfaatkan momen ramadhan untuk menaikkan harga barang. (*)