Junial Komar Wafat, PBB Sumsel Berduka. Dikenal Sebagai Sosok Pekerja Keras
Ketua DPW Partai Bulan Bintang Provinsi Sumatera Selatan Ir Armansyah MM beserta pengurus dan kader menga
Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Odi Aria Saputra
Laporan wartawan Sripoku.com, Abdul Hafiz
SRIPOKU.COM, PALEMBANG --- Ketua DPW Partai Bulan Bintang Provinsi Sumatera Selatan Ir Armansyah MM beserta pengurus dan kader mengaku sangat kehilangan sosok Drs H Junial Komar MSi yang telah sangat berjasa membesarkan partai ini.
"Kita turut berduka sedalam-dalamnya.
Kita tahu PBB Sumsel ini tolok ukurnya sejak kepemimpinan JK (Junial Komar).
Beliau pekerja keras, kalau sudah berjuang All Out.
Alhamdulillah PBB besar di tangan beliau," ungkap Armansyah, Jumat (16/3/2018).
Junial Komar kelahiran Pagar Agung Muaraenim, 19 Desember 1963 menjabat Ketua DPW PBB Sumsel periode 2004-2009, 2009-2014 ini meninggal dunia sesaat setelah dirawat di Rumah Sakit Pertamina Prabumulih, Kamis (15/3/2018) pukul 23.30.
Baca: Real Madrid Vs Barcelona Kemungkinan Bertemu di Perempat Final Liga Champions. Ini Skenarionya!
"Jam setengah satu dinihari tadi saya ditelpon Eli, keponalan Pak JK mengabarkan kabar duka ini. Eli ini sekarang ini Wakil Sekretaris DPW PBB Sumsel.
Kalau dulu Bendahara zamannya Pak JK. Pak JK sendiri jabatannya Ketua Badan Kehormatan Wilayah PBB Sumsel. Jam 4 subuh tadi saya sudah sampai di Prabumulih dekat dengan rumah duka.
Rencananya, almarhum akan dikebumikan hari ini setelah sholat Jumat di kompleks Pondok Pesantren Darussalam, Cambai, Prabumulih," jelas Armansyah yang saat ini tengah mencalonkan diri sebagai Cawawako mendampingi Hj Ida Fitriati Basjuni.
Sebelum meninggal, sosok pendiri dan pembina Pondok Pesantren Darussalam ini memang dikabarkan menderita sakit komplikasi.
Selama hidupnya, Junial Komar (JK) dikenal sebagai tokoh masyarakat yang kritis dan aktif dalam dunia politik dan pesantren.
Pria yang lahir di Pagar Agung Muara Enim, 19 Desember 1963 ini termasuk sebagai aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) saat masih aktif sebagai mahasiswa FISIP Universitas Gadjah Mada (UGM).
Baca: Sebelum Bunuh Diri, Pangeran Arab Saudi Sempat Berdebat dengan Aparat. Diduga Menolak Dideportasi