Abu Tour Berikan Solusi Jika Ingin Tetap Berangkat Umroh, Tapi Uang Jamaah Tak Bisa Dikembalikan
Abu Tour Berikan Solusi Ini Jika Ingin Tetap Berangkat Umroh , Tapi Uang Jamaah Tak Bisa Dikembalikan
SRIPOKU.COM – Kekhawatiran ribuan calon jemaah umroh yang mendaftarkan diri ke Abu Tour benar benar terjadi.
Janji travel umroh tersebut, yang mau merilis jadwal keberangkatan ulang jemaah yang sempat tertunda pada kamis (8/2/2018) hanya isapan jempol belaka.
Karena hingga Kamis sore tak ada tanda tanda pihak Abu Tour merilis jadwal keberangkatan tersebut.
Chief Executive Officer (CEO) Abu Tours Travel, Hamzah Mamba tetap berkomitmen memberangkatkan seluruh jamaah yang mengalami penundaaan.
Melalui maklumatnya, ia memberikan tiga pilihan kepada jamaah agar tetap bisa berangkat.
Baca:
Alamak! Artis Cantik Ini Ngaku Diperkosa Ustadz. Tak Disangka Ini Karma Hidupnya Sekarang
Tak Banyak yang Tahu Kisah Petualangan Cinta Angel Lelga, Janda 3 Kali Hingga Dipinang Calon Kades

Sebelumnya, sebanyak 16.467 jamaah dari 24 Kabupaten dan Kota di Sulsel belum diberangkatkan Abu Tours. Sebagian besar mereka membeli paket umrah dengan harga promo bekisar Rp 15 juta hingga Rp 17 juta.
Padahal, pemerintah telah mengimbau kepada travel umrah untuk menjual paket umrah tak kurang dari Rp 20 juta.
Untuk itu bagi jamaah/agen yang mengambil paket promo wajib menambah biaya paket umrah yakni dengan opsi sebagai berikut :
1. Menambah biaya paket Rp 6 juta dan mengajak 2 jamaah baru dengan harga paket Rp 21 juta.
2. Menambah biaya paket Rp 10 juta dan mengajak 1 jamaah baru dengan harga paket Rp 21 juta.
3. Jika jamaah/agen yang telah mendaftar dan tak mengajak jamaah baru maka wajib membayar paket Rp 15 juta dan berhak mendapatkan bonus voucher umrah 3 lembar dengan nilai per voucher Rp 5 juta.
Penambahan biaya tersebut dikarenakan terbitnya kebijakan Aturan Kementerian Agama melalui Direktorat Bina Umrah dan Haji Khusus 2018 yang menetapkan harga standar minimal umrah Rp 20 juta serta adanya penetapan pajak progresif 5 persen oleh pemerintahan Kerajaan Saudi Arabia.