Pria Ini Buat Akses Jalan Agar Anaknya Bisa Sekolah, Setelah 2 Tahun Pemerintah Pun Terdiam
Selama 2 tahun terakhir Nayak selalu berangkat pagi-pagi sekali membawa kapak dan linggis yang digunakan untuk memotong batu batu besar.
SRIPOKU.COM-- Seorang pria india rela berjalan setiap pagi dengan membawa kapak dan linggis dan menghabiskan waktunya selama 8 jam sehari untuk memotong batu dah memindahkan batu-batu besar.
Hal itu dilakukannya agar dapat membuat akses jalan sejauh 8 KM di India bagian timur tepatnya di negara bagian Orissa.

Jalandhar Nayak, seorang pria paruh baya ini berhasil membuat jalan sepanjang 8 mil agar anak-anaknya yang tinggal jauh dari rumah untuk berangkat sekolah, dapat mengunjunginya lebih sering.
Selama 2 tahun terakhir Nayak selalu berangkat pagi-pagi sekali membawa kapak dan linggis yang digunakan untuk memotong batu batu besar.
Nayak yang tak pernah mengenyam pendidikan formal dan tinggal di sebuah desa terpencil dengan jarak 10 Km dari sekolah tempat dimana ketiga anaknya belajar.

Jarak yang sangat jauh tersebut ditempuh selama 3 jam dengan melintasi 5 bukit agar sampai ke sekolah dari rumah mereka.
"Anak-anak saya sulit berjalan di jalan sempit dan berbatu saat pergi ke sekolah mereka" kata pria tersebut.
"Saya sering melihat mereka pulang dengan sempoyongan karena melewati jalan bebatuan itu, dan saya memutuskan untuk membuat jalan melalui gunung sehingga mereka berjalan dengan bebas."

Sementara pihak berwenang setempat hanya dapat memperhatikan apa yang dikerjakan Nayak baru-baru ini saat apa yang dikerjakan Nayak itu tampil dalam salah satu stasium televisi di daerah tersebut.
Pemerintah setempat tidak mengetahui apa yang dilakukan Nayak sebelumnya, karena Nayak tidak pernah meminta bantuan pemerintah.

Pejabat pemerintah setempat mengatakan bahwa mereka akan menyelesaikan 7 Km jalan yang tersisa yang akan menghubungkan desa tersebut ke kota tempat dimana anaknya sekolah.
Mereka menambahkan bahwa Nayak akan dibayar atas karyanya dan kerja keras membuat jalan tersebut dengan kualitas yang baik hingga dapat dilalui oleh kendaraan baik mobil maupun motor.

"Saya terkesan saat mengetahui bahwa dia sangat berhati-hati untuk memastikan bahwa tidak ada satu pohon pun yang dipotong saat membangun jalan," Sibasyakti Biswal, seorang reporter lokal yang pertama kali mewawancarai Mr. Nayak, mengatakan kepada BBC.
Nayak "sangat senang" bahwa pemerintah akan menyelesaikan jalan tersebut dan mengatakan kepada BBC bahwa dia juga meminta agar mereka menyediakan desanya dengan listrik dan air minum.
Dia menambahkan bahwa dia berharap anak-anaknya bisa berkunjung ke rumah pada liburan dan akhir pekan begitu pemerintah selesai membangun jalan.

Media nasional membandingkan Nayak dengan Dashrath Manjhi, "manusia gunung" Bihar yang menghabiskan 22 tahun sendirian memahat celah yang cukup besar di sebuah gunung untuk membangun jalan ke kota terdekat.
Dia memulai usaha setelah istri tercintanya Falguni meninggal pada tahun 1959 saat dia tidak dapat menerima perawatan medis segera setelah kecelakaan.