Presiden Jokowi di Palembang
Serahkan KIP dan PKH di SMAN 1 Palembang. Jokowi: Uang KIP Jangan Dibelikan Pulsa
Kota Palembang sendiri mendapatkan sebanyak 1.700 KIP mulai dari jenjang Sekolah Dasar (SD) hingga SMA
Penulis: Yuliani | Editor: Sudarwan
Laporan wartawan Sriwijaya Post, Yuliani
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Kabar gembira bagi dunia pendidikan di Sumsel.
Pasalnya pencairan dana bantuan pendidikan Kartu Indonesia Pintar (KIP) oleh Kementerian Sosial (Kemensos) RI segera diberikan pada bulan Februari mendatang.
Menteri Sosial RI Idrus Marham mengatakan, adapun pencairan ini dilakukan secara bertahap.
"Tahapan pertama akan kita salurkan bulan Februari 2018 sebesar Rp500ribu, kemudian tahap kedua Rp500ribu, tahap ketiga Rp500ribu dan tahap ke empat Rp390ribu," ujarnya sebelum Penyerahan KIP dan PKH yang diserahkan Presiden RI Joko Widodo di SMAN 1 Palembang, Senin (22/1/2018).
Ia menjelaskan, khusus di Palembang sendiri setidaknya ada 994 orang yang akan diberikan bantuan pendidikan.
Idrus berharap, dana ini bisa digunakan sebaik mungkin untuk mendukung kegiatan pendidikan.
"Kita berharap dana ini digunakan sebaik mungkin.
Jika disalurkan kemudian langsung habis akan dilihat oleh pendamping.
Kita juga akan melakukan meeting dengan pendamping pada tanggal 22 Februari nanti," ujarnya.
Sementara itu, Presiden RI Joko Widodo mengingatkan kepada masyarakat Kota Palembang yang mendapatkan KIP agar dimanfaatkan dengan baik untuk keperluan anak sekolah.
Menurut orang nomor satu di Indonesia ini, dana KIP hanya boleh dipergunakan untuk kebutuhan siswa sekolah bukan kebutuhan yang lainnya seperti beli pulsa.
"Uang KIP harus dipergunakan untuk kebutuhan anak bersekolah. Kalau dibelikan pulsa, maka KIP bakal ditarik kembali," tegasnya.
Jokowi menambahkan, Kota Palembang sendiri mendapatkan sebanyak 1.700 KIP mulai dari jenjang Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA).
1.700 orang tersebut, ungkapnya, terdiri dari115 SD, 402 SMP, 200 SAMA dan 255 SMK dan 134 siswa Paket B dan paket C.
"Untuk SD mendapatkan Rp450, SMP Rp750 dan SMA dan SMK mendapatkan Rp1 juta," ungkapnya.