Polemik Partai Hanura
Mularis : Dukungan Pilgub Salahi Aturan AD/ART, Sinyal Alihkan Dukungan ke Dodi-Giri
Meski telah diberhentikan dari jabatan Ketua DPD Partai Hanura Sumsel, H Mularis Djahri SH sepertinya merasakan angin segar
Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Odi Aria Saputra
SRIPOKU.COM, PALEMBANG --- Meski telah diberhentikan dari jabatan Ketua DPD Partai Hanura Sumsel, H Mularis Djahri SH sepertinya merasakan angin segar dengan mosi tidak percaya terhadap Ketum DR Oesman Sapta Oedang (OSO) yang hari ini diklaim Plt Ketum Marsma Daryatmo.
Bakal kemungkinan Partai Hanura menarik dukungan dari Paslon HD-MY dan mengalihkan kepada Dodi-Giri pun diakui pensiunan Polri ini.
"Itu kebijakan DPP. Yang jelas kita plenokan hanya Dodi dan Giri.
Kalau salah, jangankan Ketum bisa diganti.
Apalagi sekadar dukungan yg menyalahi aturan AD dan ART partai," tegas Mularis, Senin (15/1/2018).
Tentunya jika penarikan dukungan ini benar-benar dilakukan Partai Hanura akan ada konsekuensi mengingat sudah masuk ke KPU.
Bacagub Sumsel H Herman Deru SH MM yang dimintai komentarnya, enggan berkomentar panjang terkait kemungkinan dukungan Partai Hanura ini dicabut.
"Saya tidak berkompeten mengomentari internal partai baik itu DPD maupun DPP," kata Bcagub yang berpasangan dengan Ir H Mawardi Yahya dan diusung Partai NasDem, PAN, dan HANURA.

Belum selesai pemberitaan pemecatan H Mularis Djahri sebagai Ketua DPD Partai Hanura Sumsel, dan Zakaria Abas, SH, MHum, sebagai Sekretaris DPD Partai Hanura Sumsel.
Pagi ini muncul pemberitaan Hanura membuat mosi tidak percaya kepada Ketua Umum DR Oesman Sapta Odang (OSO).
Hanura memecat OSO dari partai.
Dari surat resmi, Hanura akan mengagendakan rapat DPP di Hotel Ambhara, Blok M, Jakarta Selatan, Senin (15/1/2017).
Wasekjen Hanura Dadang Rusdiana membenarkan agenda tersebut.
"Iya benar," kata Dadang.
Rapat DPP sekaligus menyikapi mosi tidak percaya DPD hingga DPP kepada pimpinan partai dan membahas langkah penyelamatan partai.
Termasuk memecat OSO dari ketum.
"Iya betul," jelas Dadang saat dikonfirmasi soal pemecatan OSO.