Jelang Asian Games
Maskot Asian Games, Bhin-bhin, Kaka dan Atung Tiba di Palembang
Maskkot perhelatan akbar empat tahunan Asian Games, olahraga terbesar negara-negara di benua Asia tinggal menyisakan 251 hari lagi.
Penulis: Rangga Erfizal | Editor: Tarso
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Maskkot perhelatan akbar empat tahunan Asian Games, olahraga terbesar negara-negara di benua Asia tinggal menyisakan 251 hari lagi.
Pasalnya di tahun depan Palembang dan Jakarta akan menjadi tuan rumah pagelaran tersebut.
Berbagai persiapan telah dilakukan, mulai dari membenahi sarana olahraga, hingga memoles wajah kota. Begitu juga dengan Palembang.
Sebagai salah satu kota yang langganan menjadi tuan rumah event Olahraga nasional bahkan Internasional.
Minggu (10/12) ketika sedang memantau kawasan stadion Gelora Jakabaring, ada pemandangan yang tidak biasa, tepatnya di tribun timur dari stadion sepak bola.
Tampak lima pekerja sedang memoles maskot Asian Games, mulai dari Bhin-Bhin, Kaka dan Atung. Ketiga maskot terpilih mewakili kekayaan alam Indonesia guna menjadi gambaran Indonesia di depan tamu-tamu peserta event tersebut.
Ketiga maskot sendiri memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Seperti Bhin-Bhin memiliki bentuk menyerupai seekor burung cendrawasih yang merepresentasikan strategi dan mengenakan rompi dengan corak Asmat dari Papua.
Maskot kedua ada Atung, yang merupakan rusa Bawean yang merepresentasikan kecepatan, ia mengenakan sarung bermotif tumpal dari Jakarta.
Dan yang terakhir yang memiliki badan yang lumayan besar, yaitu Kaka ia merupakan badak bercula satu yang merepresentasikan kekuatan dengan kalung bermotif bunga khas Palembang.
Ketiga maskot ini sudah berada di Palembang sejak (8/12).
Menurut salah satu pekerja bernama Asep (28) maskot-maskot ini baru dikirim dari Jakarta. Maskot yang terbuat dari bahan fiber tersebut berjumlah 21 buah dan terbagi 7 Badak, 7 Burung dan 7 rusa.
Kesemua maskot yang telah tiba tersebut masih dalam perbaikan pada beberapa bagian yang rusak akibat pengiriman.
“ya sedikit butuh perbaikan, seperti cat-cat yang mengelupas ataupun ada yang lepas sendi-sendinya”. Ujar Asep lebih lanjut.
Untuk mengerjakan perbaikan memakan waktu setengah hari sampai satu hari tergantung kerusakan.
Sejatinya maskot-maskot ini sudah dibuat di Jakarta. Oleh pengrajin disana hanya saja kan perlu penyempurnaan lagi.
