hidup dalam ember
Hidupnya di "Ember Plastik" Gadis Ini Tak Patah Semangat. Cacat Bukan Berarti Gak Bisa Sukses!
Rahma Haruna adalah seorang gadis yang "terpaksa" harus menjalani hidupnya dalam sebuah ember plastik atau baskom
Penulis: Salman Rasyidin | Editor: Salman Rasyidin
Hidupnya di "Ember Plastik" Gadis Ini Tak Patah Semangat. Cacat Bukan Berarti Gak Bisa Sukses!
SRIPOKU.COM -- Rahma Haruna adalah seorang gadis yang "terpaksa" harus menjalani hidupnya dalam sebuah ember plastik atau baskom.
Hal itu disebabkan penyakit langka yang diidapnya sehingga ia telah kehilangan kemampuannya untuk menggunakan kedua tangan dan kakinya…
Seperti yang diviralkan cerpen.co.id Haruna yang dilahirkan pada tahun 1997 di Desa Lahadin Makole, Nigeria, awalnya terlahir sebagai normal dan sehat.
Sama sekali tidak ada tanda-tanda penyakit dan cacat fisik.
Semua yang dialaminya itu berawal ketika Haruna berusia 6 bulan, tiba- tiba tubuh Haruna mengalami kondisi yang agak "lain" dari bayi- bayi normal biasanya.
"Semua terjadi sejak ketika usianya menginjak 6 bulan dan ia belajar untuk duduk, dari situlah semua penderirtaan yang dialami hingga kiniu bermula. Awalnya ia mengalami demam tinggi, kemudian nyeri perut hebat, yang menjalar hingga kedua tangan dan kakinya. Sampai akhirnya dia tidak dapat belajar cara merangkak"
Penyakit yang dialami Haruna ini begitu langka karena tidak ada seorang dokter pun yang dapat memberikan solusi atas penyakit ini setiap dikonsulkan ke dokter.
Yah, jangankan pengobatannya, "akar" penyakitnya saja tidak ditemukan.
Aku menghabiskan 15 tahun hanya untuk mencari obat untuk anakku."
Namun, keluarga Haruna sendiri tidak pernah menyerah.
Mereka rela bekerja keras dan selalu berharap mereka mampu membuat Haruna hidup normal seperti gadis lainnya..
"Aku menjual segalanya hanya untuk kebahagiaan Haruna. Aku bertani, berdagang ke pasar dan banyak hal lagi yang kulakukan demi pengobatannya. Hanya Tuhan yang tahu berapa banyak yang sudah kami habiskan."
Haruna sendiri pun mengetahui bahwa keluarganya sudah bekerja dan berjuang begitu keras hanya untuk pengobatannya. Karena itu, Haruna pun tidak tenggelam dalam kesedihan, ia selalu melihat segala sesuatu dari sisi baiknya. Haruna bahkan sudah memiliki impian yang jelas kedepannya nanti.
"Aku berterimakasih kepada Tuhan atas semua yang bisa Aku lakukan. Aku ingin memulai sebuah bisnis: sebuah toko kebutuhan sehari-hari atau apapun yang bisa orang-orang beli, itu saja yang aku mau dalam hidup." .