Choirul Huda Meninggal

Istri Ungkap Hal Mengharukan Sebelum Choirul Huda Meninggal

Choirul Huda meninggal dunia usai memperkuat Persela menghadapi Semen Padang dalam lanjutan Liga 1, Minggu (15/10/2017) sore.

Editor: Sudarwan
TribunStyle/kolase
Tim Medis Rumah Sakit sempat berusaha memacu jantung Choirul Huda . 

SRIPOKU.COM, LAMONGAN - Sikap kiper Persela Lamongan, Choirul Huda, biasa-biasa saja menjelang pertandingan dalam laga kontra Semen Padang, Minggu (15/10/2017).

Hal itu diungkapkan istri almarhum, Lidya Anggraeni (36).

Lidya mengaku dia tidak memiliki firasat apapun sebelum kematian sang suami.

"Nggak ada, seperti biasa saja. Setiap pertandingan dia juga biasa pamit ke saya, hanya memang kemarin sebelum pertandingan dia terlihat senang karena akan dimainkan setelah lama hanya sempat jadi cadangan," tutur Lidya, Senin (16/10/2017).

Istri mendiang kiper Persela Lamongan Choirul Huda, Lidya Anggraeni (kedua dari kanan) dan anak bungsunya.
Istri mendiang kiper Persela Lamongan Choirul Huda, Lidya Anggraeni (kedua dari kanan) dan anak bungsunya. (KOMPAS.com/HAMZAH ARFAH)

Lidya menuturkan bahwa Huda terlihat senang karena kembali dipercaya mengawal gawang Persela dalam laga kontra Semen Padang.

Dalam beberapa pertandingan sebelumnya, dia lebih banyak sebagai pemain cadangan.

"Tetapi nggak tahunya, itu adalah pertandingan terakhir bagi suami saya," ucap dia.

Choirul Huda meninggalkan seorang istri dan dua orang putra, Muhammad Rachul Maulana (13) dan Rafael Ramadhan (10).

Choirul Huda meninggal dunia usai memperkuat Persela menghadapi Semen Padang dalam lanjutan Liga 1, Minggu (15/10/2017) sore.

Dia terlibat benturan dengan rekan satu timnya, Ramon Rodrigues, sehingga sempat dilarikan ke rumah sakit sebelum dinyatakan telah tiada.

=============

Choirul Huda Sempat Minta Perlengkapan Ini

Pesan dan permintaan terakhir Kiper Sriwijaya FC, Sandy Firmansyah turut mengucapkan duka cita dan berbela sungkawa atas berpulangnya, kiper Choirdul Huda saat membela Persela Lamongan melawan Semen Padang, Minggu (15/6).

Duka bagi teman dan rekan-rekan yang ditinggalkan memang mengambarkan sosok yang luar biasa.

Huda bagi Sandy merupakan kiper terbaik, panutan bagi kiper muda, dan senior.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved