Menguak Sejarah Sumsel dan Kerajaan Sriwijaya

Berbagai proyek pembangunan pun kini tengah terjadi di Sumsel. Setelah sukses sekolah 12 tahun dan berobat gratis

Penulis: Deryardli | Editor: Sudarwan
SRIPOKU.COM/DERYARDLI
Rapat Paripurna Istimewa XXI di DPRD Sumsel dalam rangka Hari Ulang Tahun Sumsel ke-68, Kamis (15/5/2014). 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Provinsi Sumsel telah memasuki usia yang ke-68 tahun, Kamis (15/5/2014). Peringatan ulang tahun Sumsel dimulai dengan Rapat Paripurna Istimewa XXI di DPRD Sumsel.

Sumsel yang memiliki kawasan 87.017,12 kilometer persegi, telah dikenal sebagai Bumi Sriwijaya sejak abad ketujuh Masehi karena menjadi pusat Kerajaan Sriwijaya.

Gaung Sriwijaya sampai ke Madagaskar di Benua Afrika. Meski dikenal hingga abad ke-12, namun tidak melepas ingatan orang-orang tentang Palembang yang disebut dengan Kiu Kiang atau Ku Kang oleh pedagang Tiongkok.

Perdagangan terus berjalan, begitu juga dengan pelabuhannya. Bahkan perdagangan antar nusantara dengan daratan Tiongkok terus berjalan hingga abad 15.

Gaung Sriwijaya dilanjutkan dengan Kerajaan Palembang yang mengalami kejayaan pada abad 18 dan 19. Bidang administrasi pemerintahan, lembaga masyarakat adat dan pemerintahan tradisional tetap berjalan dari pendahulunya yang kemudian diteruskan Palembang Darussalam.

Palembang Darussalam menjadi negara modern kala itu, telah menetapkan batas wilayah kekuasaannya hingga Tembesi, sebagian wilayah Rejang Lebong (Bengkulu) dan Manggala (Lampung). Begitu juga dengan Bangka Belitung, Lebong dan selatan Danau Ranau.

Menurut catatan kolonial, Volktelling 1930, luas keresidenan Palembang mencapai 85.918,08 kilometer persegi.

Sumsel ditetapkan sebagai provinsi pada tanggai 15 Mei 1946 silam yang memiliki banyak daerah meliputi Bengkulu, Palembang, Lampung dan Bangka Belitung.

Sumsel menjadi salah satu daerah yang kaya di Indonesia dengan sumber gas alam, minyak bumi, batu bara dan mineral. Industri pengolahan bahan mentah menjadi bagian perekonomian Sumsel sejak seabad lalu.

Kini, Sumsel dibagi dalam 17 wilayah kabupaten dan kota. Palembang, Pagaralam, Lubuklinggau, Prabumulih, OKU, OKU Selatan, OKU Timur, OKI, Ogan Ilir, Musi Banyuasin, Musirawas, Banyuasin, Muaraenim, Lahat, Empatlawang serta PALI dan Muratara.

Mengikuti Sriwijaya dahulu, Sumsel juga dikenal oleh bangsa internasional saat ini setelah sukses menggelar SEA Games tahun 2011, ISG 2013 dan event lain skala nasional serta dunia. Selanjutnya Sumsel akan menggelar MTQ Internasional dan ASEAN University Games tahun ini.

Berbagai proyek pembangunan pun kini tengah terjadi di Sumsel. Setelah sukses sekolah 12 tahun dan berobat gratis, tahun depan pemerintah akan menggratiskan sekolah sampai tingkat sarjana.

Sumsel juga akan membangun Masjid Raya Sriwijaya, Monorel pertama di Indonesia, Jembatan Musi IV dan VI serta Jalan Tol Palembang-OI yang ditarget selesai tahun 2017.

Pengembangan Tanjung Api Api menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) ditarget selesai tahun 2018, jalur kereta api khusus batu bara dan sekarang Sumsel tengah berjuang menjadi tuan rumah ASEAN Games yang pernah digelar di Indonesia tahun 1962 silam.

Sumber: Sriwijaya Post
Tags
Sumsel
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved