Mesin Pendingin Tanpa Listrik Terbangkan Dua Siswi SMAN 2 Sekayu ke Amerika
Prestasi yang luar biasa diraih siswi SMAN 2 Unggul Sekayu atas nama Muhtaza Aziziya Syafiq dan Anjani Rahma Putri. Kedua pelajar ini terpilih
Penulis: Candra Okta Della | Editor: Tarso
SRIPOKU.COM, SEKAYU - Prestasi yang luar biasa diraih siswi SMAN 2 Unggul Sekayu atas nama Muhtaza Aziziya Syafiq dan Anjani Rahma Putri. Kedua pelajar ini terpilih menjadi wakil Indonesia pada ajang Intel International Science and Engineering Fair (Intel ISEF) 11 hingga 16 Mei di Los Angeles, Amerika Serikat.
Bersama siswa asal SMAN 1 Salatiga dan SMAN 1 Yogyakarta, mereka akan berkompetisi dengan para peneliti muda asal negara lain. Terpilihnya kedua pelajar tersebut keajang Internasional di Los Angles Amerika Serikat, bukan sembarang pilih namun berdasarkan peniilaian atas dasar penemuan kedua murid SMA tersebut membuat Green Refrigerant Box (Kulkas tanpa preon dan listrik). Keduanya mengaku, green refrigerant box yang bentuknya trapesium dengan luas penampang 825 cm2 tersebut memiliki kemampuan yang dapat diandalkan, Selasa (6/5/2014).
Lolosnya Muhtaza dan Anjani sebagai duta Indonesia pada Intel ISEF, tidak lepas dari keikutsertaan mereka pada Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI) yang diselenggarakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di Jakarta, September 2013. Pada olimpiade tersebut keduanya mengusung makalah penelitian berjudul Pemanfaatan Sistem Adsorbsi Dual Adsorben sebagai Alat Pendingin Alternatif Ramah Lingkungan (Green Refrigerantbox).
"Kami melihat, Kabupaten Musi Banyuasin kaya akan potensi buah-buahan, namun memiliki persoalan yang berkaitan dengan listrik. Muncul ide untuk membuat alat pendingin untuk menyimpan buah yang tidak bergantung pada listrik dan freon atau green refrigerant box, dalam waktu 2 jam 20 menit, suhu semula 28 derajat celcius mampu turun menjadi 5,5 derajat celcius," ujar anjani.
Ide dan presentasi Green Refrigerant Box pada ajang OPSI Tahun 2013, mengantarkan mereka meraih medali perak untuk kategori sains dasar. Para penerima medali OPSI ini kemudian mendapat pelatihan dan diseleksi kembali oleh mentor dan juri untuk mewakili Indonesia pada Intel ISEF 2014.
Muhtaza Aziziya Syafiq merupakan dara kelahiran Jakarta 25 September 1997. Ayahnya Maksum dan Ibu Zainun merupakan warga asli Desa Bailangu. Saat ini Muhtaza berada di kelas XI SMAN 2 Unggul Sekayu. sementara, Anjani Rahma Putri merupakan dara kelahiran Palembang, 13 Januari 1997. Dirinya berada di Kelas XII SMAN 2 Unggul Sekayu. Ayahnya Harfani Yulisman dan Ibu Zakiah juga berasal dari Desa Bailangu.
Muhtaza dan Anjani mengaku senang dan sekaligus nervous atas keberhasilan mereka menjadi wakil Indonesia pada Intel ISEF 2014. "Tanggung jawab kali ini lebih besar, sebab tidak hanya mewakili Muba saja namun juga Indonesia," ujar Anjani.
Sebagai persiapan untuk menghadapi ajang internasional tersebut, keduanya terus mengasah kemampuan presentasi, mempersiapkan poster, dan berlatih oral presentasi untuk menghadapi juri. Mereka juga terus melatih kemampuan berbahasa Inggris pada ajang yang memang mewajibkan setiap kontestan menggunakan bahasa internasional tersebut.
"Kami beruntung menjadi siswa SMAN 2 Unggul Sekayu yang menerapkan sistem bilingual yaitu Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris di sekolah. Hal ini menjadi modal bagi kami dalam mengikuti kompetisi secara nasional dan internasional," ujar Muhtaza.
Sebelum berangkat ke Jakarta untuk menjalani masa karantina selama 5 hari, Minggu (3/5), keduanya dengan didampingi kepala SMAN 2 Unggul Sekayu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Muba, Kabag Humas, dan Kabag Protokol Setda Muba, meminta doa restu kepada Bupati Muba H Pahri Azhari dan Hj Lucianty Pahri.
Pada kesempatan tersebut, H Pahri Azhari dan Hj Lucianty Pahri memberikan motivasi kepada keduanya untuk terus semangat dan memacu diri agar lebih baik.
H Pahri Azhari mengatakan, prestasi yang ditorehkan keduanya adalah hal yang sangat membanggakan. Muhtaza dan Anjani tak hanya mengharumkan Muba namun juga menjaga nama baik Indonesia secara internasional.
"Keduanya dan siswa berprestasi lainnya harus terus dibina dan didukung. Keberhasilan keduanya diharapkan menjadi inspirasi bagi generasi muda Muba untuk terus maju dan menggali potensi diri dengan cara yang positif," ujarnya.
Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin akan menindaklanjuti kemampuan siswa-siswa yang telah teruji dan diakui secara internasional ini. Menurutnya, Pemkab Muba akan terus melakukan pengembangan dan peningkatkan potensi sumberdaya manusia yang ada, termasuk pengembangan sumberdya di masyarakat.
