Terkait Insiden Penembakan, Polisi Amankan Puluhan Warga Desa

Kepolisian Resort Lahat yang dibackup Polres Empatlawang berhasil mengamankan puluhan warga Desa Sugiwaras yang diduga terlibat penembakan.

Editor: Soegeng Haryadi
ISTIMEWA
Ilustrasi 

SRIPOKU.COM, TEBINGTINGGI - Sengketa lahan warga Desa Sugiwaras, Kecamatan Tebinginggi dengan perusahaan sawit PT SMS berbuntut panjang. Tiga orang Pamswakarsa perusahaan tersebut diberondong peluru saat berada di pos pengamanan wilayah perkebunan yang diduga pelakunya warga Desa Sugiwaras, Kamis (24/4/2014) sekitar pukul 03.00.

Kepolisian Resort Lahat yang dibackup Polres Empatlawang berhasil mengamankan puluhan warga Desa Sugiwaras yang diduga terlibat penembakan korban dengan menggunakan Senpi Rakitan jenis kecepek, Kamis siang. Diduga adanya kesalahan informasi, ratusan warga dari Sugiwaras yang telah memanas dengan menumpangi beberapa mobil berupaya menyusul ke Polres Empatlawang, Kamis malam.

Kapolres Empatlawang, AKBP M Riduan SIK melalui Wakapolres Empatlawang, Kompol Wisdon membenarkan adanya penangkapan tersebut, hanya saja dirinya tidak bisa menyebutkan secara rinci berapa jumlah terduga yang ditangkap, karena diduga terlibat penembakan tersebut. Pasalnya, Polres Empatlawang sifatnya hanya membackup penangkapan tersebut, pasalnya TKP termasuk wilayah hukum Polres Lahat.

"Kurang lebih 20 orang berhasil diamankan, mereka sudah dibawa ke Polres Lahat untuk dilakukan proses penyelidikan lebih lanjut. Untuk lebih jelasnya konfirmasi saja ke Polres Lahat," ungkapnya.

Saat penangkapan, lanjutnya warga yang bersenjata tajam sempat ingin melakukan perlawanan. Namun, karena polisi yang menggunakan senjata laras panjang serta kalah jumlah lebih cekatan. Massa yang sudah ciut nyalinya berhasil diamankan.

"Dari Polres Empatlawang saja kita turunkan satu peleton, belum ditambah anggota dari Polres Lahat. Meskipun hendak melakukan perlawanan, polisi masih berhasil mengamankan puluhan warga itu dan langsung dibawa ke Polres Lahat," imbuhnya.

Informasi yang berhasil dihimpun menyebutkan, kejadian penembangan Pamswakarsa tersebut terjadi, Kamis (24/4) dini hari sekitar pukul 03.00 saat korban berada di pos jaga. Saat itu, petugas penjagaan tersebut berjumlah enam orang, namun yang lainnya kemungkinan sedang tidur. Sementara ketiga korban saat itu sedang main gaplek. Saat itulah datang salah seorang tersangka pelaku inisial Bk tanpa sepengetahuan korban. Bk pun melesatkan tembakan Senpi rakitan jenis kecepeknya yang berisi banyak gotri (peluru,red) dengan jarak yang cukup dekat sekitar 20 meter.

Terang saja, peluru jenis senjata perang rakyat Indonesia saat melawan penjajah dahulu memberondong ketiga korban. Setelah itu, pelaku melarikan diri, namun aksi nekat pelaku tersebut sempat terlihat oleh penjaga lainnya. Saat ini korban yang mengalami luka serius dilarikan ke Rumah Sakit Umum (RSUD) Kabupaten Lahat untuk mendapat perawatan intensip.

Korban mengalami luka tembak di bagian kepala dan leher. Sementara ratusan warga Desa Sugiwaras yang hendak meluncur ke Lahat dicegat kerabat lainnya, setelah mendapat kebenaran informasi. Awalnya, karena adanya simpangsiurnya informasi, warga menduga yang tertembak tersebut adalah warga Sugiwaras, sehingga mereka akan menuntut balas.

Kasatreskrim Polres Lahat, AKP Hidayat Amin ketika dikonfirmasi via ponsel membenarkan, adanya penangkapan 20 warga Desa Sugiwaras untuk dimintai keterangan terkait penembakan tersebut.

"Ya, betul kita sudah mengamankan 20 warga untuk dimintai keterangan, saat ini sedang diproses. Dengan keterangan warga ini, nanti bisa kita ketahui siapa pelakunya," ungkapnya. (st2)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved