Perampok Bersenjata Tembak Mati 20 Orang
Dalam serangan itu, mereka menggorok leher sejumlah korban.
Seorang pejabat mengatakan, negara bagian itu dilanda bentrokan antara kelompok penjahat dan kelompok yang main hakim sendiri.
"Dua puluh orang tewas hari ini dan dua lainnya terluka parah oleh geng para bandit dalam serangan di Desa Kaboro," kata juru bicara pemerintah negara bagian itu, Nuhu Salihu Anka, kepada AFP.
"Para bandit menyerbu desa dan mulai menembak tanpa pandang bulu," katanya.
Ia menjelaskan, serangan di daerah terpencil itu berjarak sekitar 120 kilometer dari ibu kota negara.
Setelah beberapa orang tewas, kepala desa meminta kepada orang-orang bersenjata itu untuk menghentikan penembakan. Namun, mereka malah berbalik dan memukulnya.
"Para perampok menembak mati (kepala desa itu) dan kemudian memasuki rumah-rumah untuk mendapatkan uang tunai dan barang-barang berharga lainnya sebelum melarikan diri," kata Anka.
Sekelompok perampok menewaskan 23 orang di desa-desa dekat Dan-Gulbi dan Guru pada Juni. Dalam serangan itu, mereka menggorok leher sejumlah korban.
Pembantaian pada Juni itu dikabarkan telah dilakukan oleh orang-orang bersenjata yang membalas dendam terhadap sebuah kelompok milisi. Warga setempat mengatakan, pada saat itu, orang-orang yang main hakim sendiri, yang sudah berkali-kali melakukan perampokan di daerah tersebut, membunuh sejumlah orang yang mereka tuduh sebagai anggota geng.
Penyerbuan di Zamfara sebelumnya telah melibatkan sejumlah penyerang. Sekitar 80 orang bersenjata yang mengendarai sepeda motor dilaporkan telah melakukan pembantaian pada Juni, sedangkan pada Januari, sekitar 100 perampok membunuh dan kemudian membakar 15 mayat pedagang setelah mereka kembali dari pasar di negara bagian lain.
Nigeria utara juga dilanda gelombang serangan kelompok garis keras Boko Haram, tetapi kekerasan terburuk telah terkonsentrasi di timur laut dan utara bagian tengah negara itu. Negara bagian seperti Zamfara yang terletak di barat laut sebagian besar telah bebas dari kelompok garis keras dan tidak ada indikasi bahwa Boko Haram terlibat dalam serangan terbaru itu.
Konflik komunal dan etnis mematikan sering terjadi di Nigeria, negara Afrika yang berpenduduk terpadat dan penghasil minyak terbesar dengan populasi sekitar 160 juta orang dan punya 250 kelompok etnis.
Bulan lalu, perampok bersenjata menembaki sekelompok orang ketika mereka pulang menunaikan shalat Subuh di sebuah masjid di Negara Bagian Kaduna. Serangan itu menewaskan 20 orang.
Pembunuhan tersebut dilaporkan telah dipicu oleh persaingan antara satu pasukan perlindungan masyarakat dan sekelompok pencuri yang aktif di daerah tersebut.
Skala kekerasan di Nigeria utara yang berpenduduk mayoritas Muslim, termasuk serangan yang dituduhkan pada Boko Haram, telah mendorong kritik pedas dari para aktivis yang menuduh pemerintah Presiden Goodluck Jonathan gagal melindungi penduduknya.