Berita PTBA

Dua Inovasi Berkelanjutan Antar PTBA Raih Emas dan Perak di ICEA 2025

PT Bukit Asam Tbk (PTBA) mengukuhkan posisinya sebagai pionir keberlanjutan di Indonesia dengan meraih penghargaan ganda

Editor: Yandi Triansyah
Dokumen PTBA
PENGHARGAAN - PT Bukit Asam Tbk (PTBA) mengukuhkan posisinya sebagai pionir keberlanjutan di Indonesia dengan meraih penghargaan ganda, Emas dan Perak, di ajang Indonesian Circular Economy Awards (ICEA) 2025. 

SRIPOKU.COM, BALI - PT Bukit Asam Tbk (PTBA) mengukuhkan posisinya sebagai pionir keberlanjutan di Indonesia dengan meraih penghargaan ganda, Emas dan Perak, di ajang Indonesian Circular Economy Awards (ICEA) 2025. 

Penghargaan Emas diberikan untuk program revolusioner PTBA, “Innovation in Processing Cutfish to become Zero Waste,”.

Sementara, penghargaan Perak diraih melalui inisiatif “Siba Rosela in the Circular Economy”.

Kedua inovasi ini menunjukkan dedikasi perusahaan untuk tidak hanya mengurangi, tetapi menghilangkan limbah melalui pendekatan ekonomi sirkular yang cerdas dan terukur.

Baca juga: Kreativitas Jadi Modal Utama, PTBA Latih 30 Peserta Kembangkan Kerajinan Pipe Cleaner

Mustafa Kamal, Sustainable Economic, Social & Environment Department Head PTBA, menegaskan bahwa pengakuan ini merupakan hasil dari visi jangka panjang perusahaan. 

"Kami percaya bahwa masa depan industri terletak pada keberlanjutan. Penghargaan ini adalah bukti nyata komitmen kami terhadap praktik Ekonomi Sirkular yang sejalan dengan standar ISO 59000. Inovasi oleh “Rule Athalah” dan “Siba Rosela” menunjukkan bahwa keberlanjutan bukan hanya kewajiban, tetapi juga mesin inovasi bagi perusahaan," tuturnya.

ICEA 2025 resmi digelar perdana di Indonesia sebagai ajang apresiasi nasional bagi praktik ekonomi sirkular berbasis standar internasional ISO 59000 Series. 

Penghargaan diberikan kepada 20 perusahaan dengan total 44 program ekonomi sirkular serta empat aktor individu pada acara puncak di Hotel Grand Mercure Seminyak, Bali, Selasa (18/11/2025).

ICEA memberikan penghargaan dalam lima tingkat penerapan ekonomi sirkular: Makro, Meso, Mikro, Nano, dan Aktor, mencakup lembaga pemerintah, korporasi, UMKM, hingga individu penggerak.

 

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved