Sriwijaya FC
PT SOM Klaim Sudah Bayar Gaji Pemain Sriwijaya FC, Abanda Rahman Diingatkan Stop Koar-koar di Medsos
Manajemen menilai aksi Abanda Rahman yang terus menyuarakan masalah gaji secara terbuka di media sosial sudah melampaui batas
SRIPOKU.COM, PALEMBANG– Manajemen PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM), selaku pengelola Sriwijaya FC (SFC), akhirnya angkat bicara soal sikap Abanda Rahman, eks pemain belakang SFC yang kerap mengungkapkan keluhan di media sosial terkait persoalan gaji.
Manajemen menilai aksi Abanda Rahman yang terus menyuarakan masalah gaji secara terbuka di media sosial sudah melampaui batas dan berpotensi merusak citra klub, terutama di saat Sriwijaya FC sedang berupaya bangkit dan menarik sponsor untuk kompetisi Pegadaian Liga 2 Championship 2025/2026.
“Kami minta Anda (Abanda Rahman) menghentikan semua itu! Ini menjadi peringatan keras sebelum kami menempuh langkah hukum,” tegas Berman Limbong SH, MH, Kuasa Hukum sekaligus Direktur Kompetisi PT SOM, Kamis (18/9/2025).
Klaim Sudah Selesai Lewat APPI
Berman menyatakan, seluruh persoalan terkait hak pemain, termasuk gaji yang tertunggak, sudah diserahkan ke Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) dan sedang dalam proses penyelesaian.
Karena itu, ia menyayangkan tindakan Abanda yang justru memicu kegaduhan publik, padahal solusi telah ditempuh secara profesional.
“Semua klub juga menghadapi kendala serupa. Tapi tidak ada yang koar-koar di media sosial seperti ini. Anda sudah serahkan ke APPI, artinya sudah sadar dan setuju jalurnya profesional,” ujar Berman.
Ia juga menegaskan bahwa, Abanda Rahman tidak terikat kontrak dengan manajemen PT SOM yang saat ini mengelola Sriwijaya FC.
Kontrak Abanda dilakukan bersama manajemen sebelumnya, sementara PT SOM saat ini baru masuk saat Liga 2 musim lalu hendak dimulai.
Meski begitu, lanjut Berman, pihaknya tetap berkomitmen menyelesaikan tunggakan masa lalu, meskipun harus dilakukan secara bertahap.
“Kami tidak masuk untuk cari untung. Kami ini masuk dalam kondisi berat dan tetap punya komitmen menyelesaikan masalah. Tapi jangan sampai citra klub dihancurkan sendiri,” tegasnya.
Berman menilai tindakan Abanda yang terus menyebarkan sindiran dan keluhan lewat unggahan dan komentar di media sosial adalah tindakan tidak profesional dan merugikan klub.
Ia menyebut, pihaknya telah mengumpulkan bukti-bukti tangkapan layar (screenshot) dari semua unggahan dan komentar yang dinilai mencemarkan nama baik klub, dan siap menggunakannya bila perkara dilanjutkan ke ranah hukum.
“Bertanyalah ke APPI, bukan ke media sosial. Jangan membuat celotehan yang merusak citra klub di ruang publik. Ini klub sedang berjuang untuk hidup, jangan malah dimatikan dengan tindakan murahan,” tegasnya.
Manajemen berharap seluruh pihak, termasuk mantan pemain, dapat menahan diri dan menyerahkan penyelesaian masalah secara profesional melalui mekanisme yang ada.
“Kami fokus memulihkan kepercayaan sponsor, membangun kembali klub. Jika citra rusak karena pernyataan sepihak, maka yang dirugikan bukan hanya klub, tapi semua pihak,” pungkas Berman.
Tentang APPI
APPI adalah wadah resmi pemain profesional di Indonesia yang menangani hak-hak pesepakbola, termasuk soal gaji, kontrak, dan penyelesaian sengketa.
APPI menaungi lebih dari 800 pemain dari Liga 1, Liga 2, Liga 3, hingga Timnas Putri.
Jelang Lawan Persikad Depok, Sriwijaya FC Fokus Latih Penyelesaian Akhir |
![]() |
---|
3 Kelompok Suporter Sriwijaya FC Dukung Tiket via Tribun Booking, Bebas Calo, Lebih Profesional |
![]() |
---|
Sriwijaya FC Sudah Evaluasi Individu, Kapten Tim Ganjar Mukti: Kecewa Tentu, Tapi Jangan Berlarut |
![]() |
---|
Penonton Sriwijaya FC Cetak Rekor Terbanyak Laga Perdana, Hampir 50 Persen Penuhi Stadion GSJ |
![]() |
---|
Sriwijaya FC Bisa Ikut Kick-off? Dirkom PT SOM/Kuasa Hukum SFC: Gaji Pemain Musim Lalu Sudah Tuntas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.